Dengan tema 'Save Kids Live', Kemenhub mengajak pengguna lalu lintas untuk mengutamakan keselamatan jalan. Kemenhub menyadarkan bahwa anak-anak rentan menjadi korban dalam berlalu lintas.
"Anak-anak merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap ancaman lalu lintas. Data terakhir dari WHO menunjukkan di seluruh dunia tercatat lebih dari 186 ribu anak meninggal karena kecelakaan lalu lintas," ujar Sekretaris Jenderal Perhubungan Darat, Sugihardjo dalam sambutannya di TMII, Jakarta Timur, Minggu (13/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat yang sama, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni'am juga mengajak lima pilar lainnya juga turut mendukung keselamatan anak.
"Penyelenggara perlindungan anak ada orang tua dan keluarga. Orang tua punya tanggung jawab tidak bisa anak langsung dilepaskan, unsur masyarakat dari dunia usaha membangun pedestriannya dengan lebih baik bukan hanya sebagai tanggung jawabnya tapi lebih kepada pelayanan publiknya," ujar Ni'am.
"Baru kemudian 5 pilar dari pemerintah dan penyelenggara negara seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum, Bappenas dan Kepolisian dalam perencanaannya memperhatikan keselamatan jalan. Demikian juga terkait penyelenggaraan anak ada unsur tanggung renteng dari unsur pemerintah," tegas Ni'am.
Pekan Keselamatan Jalan 2015 juga dilakukan di daerah dalam bentuk kegiatan Road Safety Camp. Agenda ini dilaksanakan di Balikpapan, Makassar, Lembang dan Padang Pariaman. Kegiatan ini merupakan kegiatan perkembahan Sabtu-Minggu dengan peserta anak-anak SMP yang diberikan pembekalan materi mengenai keselamatan jalan dengan metode games dan kegiatan out door. Β
Puncak kegiatan ini dilakukan di Jakarta dalam bentuk kampanye keselamatan baik di ruang publik ataupun sekolah.
"Tindak lanjut dari gerakan 'Save Kids Live', Kemenhub telah melaksanakan program ZoSS (Zona Selamat Sekolah), RASS (Rute Aman Selamat Sekolah), Penyusunan Aturan untuk Pembatasan Kecepatan, dan pembentukan KMSK (Komunitas Masyarakat Sadar Keselamatan)," terang Sugihardjo. (dhn/dhn)