"Kita sudah MoU dan SK Gubernur juga sudah (selesai). Saya janji launching-nya pertengahan Desember karena saya lagi melelang rupiah/kilometer di LKPP. Tinggal nunggu, janji dari LKPP sih minggu besok sudah (selesai)," ujar Andri saat berbincang disela-sela Acara Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia dengan detikcom di Kemenhub, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (6/12/2015).
Andri meminta kepada pihak Kopaja AC untuk nantinya memenuhi semua persyaratan atau SPM (Standar Pelayanan Minimal) manajemen PT Transportasi Jakarta jika sudah benar-benar terintegrasi. Salah satunya dengan memasang alat GPS agar dapat terlacak juga disesuaikan dengan rupiah per kilometer (Rp/Km).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lu harus bisa diakses, masa kalah sama Go-Jek? Saya enggak mau lagi sopir tembak karena saya sudah bayar," tutup Andri.
Mulanya pengintegrasian itu bisa terealisasi pada 28 Oktober lalu. Namun Andri menyebut masalah keterlambatan itu dikarenakan SK Gubernur yang masih diproses oleh Biro Hukum Pemprov DKI.
Sebelumnya, Andri menerangkan pengintegrasian bus sedang ke dalam jalur BRT (Bus Rapid Transit) tidak semata ditujukan untuk Kopaja. Menurutnya, semua operator di Ibu Kota boleh mengikuti asal memiliki syarat standar bus seperti yang diatur oleh PT Transportasi Jakarta, seperti memiliki pintu tinggi di tengah, ber-AC dan bertarif sama dengan bus TransJ Rp 3.500.
Dirut PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih pada Sabtu (31/10) lalu pernah menyebut setelah SK Gubernur itu sudah ditandatangani, pihaknya bisa langsung membeli 200-300 unit bus ukuran sedang yang merupakan upaya peremajaan dari bus Kopaja. Dia menargetkan pengintegrasian bisa selesai bulan ini, sehingga bus-bus tersebut bisa langsung dioperasikan sebelum akhir 2015. (aws/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini