Murid SD 'Dipulangkan' karena Tak Bisa Menulis, Ini Penjelasan Guru

Murid SD 'Dipulangkan' karena Tak Bisa Menulis, Ini Penjelasan Guru

Kartika Sari Tarigan - detikNews
Rabu, 18 Nov 2015 19:35 WIB
Ilustrasi anak SD (Foto: Hasan Al Habshy/detikcom)
Jakarta - Seorang murid SDN berusia 8 tahun di Jakarta Utara trauma tidak mau ke sekolah karena disuruh pulang oleh gurunya gara-gara tidak bisa menulis huruf latin (tegak bersambung). Namun hal berbeda disampaikan oleh guru bocah itu, Uci (40).

Uci yang merupakan wali kelas si anak mengatakan bahwa sebenarnya muridnya itu sering tidak mengerjakan PR dan sering tertidur di kelas.

"Dia kesehariannya sih kadang suka nggak ngerjain tugas, kadang suka tidur di kelas, tapi kalau tidur saya nggak bangunin," ujar Uci saat ditemui detikcom di tempatnya bekerja, Rabu (18/11/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uci juga membantah dia menyuruh muridnya itu pulang. Menurutnya, saat kejadian muridnya itu tidak mau menulis.

"Kejadian itu Senin, pelajaran matematika, saya nyuruh dia nulis dia gak mau. Saya tungguin saya bujuk tetap nggak mau," jelas Uci.

(Baca juga: 'Dipulangkan' karena Tak Bisa Nulis, Bocah SD Ini Takut Bersekolah)

Selain tak mau menulis, muridnya itu juga meminta pulang ke rumah sebelum waktunya. Anak itu lalu membawa tas dan keluar kelas. Uci sudah membujuk agar tak pulang, namun muridnya tetap pergi.

"Sebagai bukti saya potret, ada buktinya. Kalau dia tidak ngerjain PR, saya tegur wajar karena masalah pembiasaan kedisiplinan," tegas Uci.

Uci mengaku bahwa dirinya tidak pernah memberikan hukuman berdiri di depan kelas. Pada saat itu, menurut Uci, sedang berlangsung pelajaran matematika.

"Lagi pelajaran matematika, bukan pelajaran bahasa/menulis, saya tulis di papan tulis saya suruh nulis. Tapi dianya cuma bilang nggak mau pokoknya," tambah Uci.

Mediasi

Hari ini, sekolah melakukan mediasi dengan orang tua dan murid SD itu. Sekolah sempat menawarkan agar anak itu berganti wali kelas, namun anak itu tak mau. Ibu guru Uci tetap menjadi wali kelas dan anak itu mau kembali ke sekolah.

Usai mediasi, ibu bocah itu, Supinah mengatakan tetap akan menyekolahkan anaknya di sekolah itu. Dia berharap para guru lebih bersabar dalam mendidik anaknya.

"Kalau saya nurut kata anak saya saja, tetap sekolah di sini. Saya minta nomor Bu Uci saja, jadi saya bisa nanya ada tugas atau apa dariΒ  beliau, sekalian konsultasi," terang Supinah. (slm/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads