Koarmabar: Yang Ditangkap di Selat Malaka Bukan Bajak Laut, Tapi Pencuri

Koarmabar: Yang Ditangkap di Selat Malaka Bukan Bajak Laut, Tapi Pencuri

Aditya Mardiastuti - detikNews
Kamis, 12 Nov 2015 12:26 WIB
Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom
Jakarta - TNI AL bersama polisi dan pemerintah daerah setempat meringkus komplotan perompak di Selat Makasar di lereng Gunung Salak, Subang, Jabar. Panglima Komando Armada Barat (Koamarbar) Laksamana Muda TNI Achmad Taufiq R menegaskan komplotan itu bukanlah bajak laut.

"Sebetulnya mereka bukan pembajak. Mereka hanya mengambil spare part. Setiap aksinya mereka tidak melukai dan hanya mengancam," ujar Taufiq dalam jumpa pers di Ruang Yos Sudarso Koarmabar, Jl Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Kamis (12/11/2015).

Menurutnya yang disebut bajak laut adalah seseorang atau kelompok tak dikenal naik ke atas kapal dan meminta tebusan, misalnya dalam kasus bajak laut di Somalia. "Misalnya perompakan di Somalia yang berhasil saya tangkap. Mereka meminta tebusan namun berhasil digagalkan," kata Taufiq yang memimpin pembebasanΒ  penyanderaan Kapal Sinar Kudus di Somalia pada 2011 ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan kelompok ini hanya mengambil suku cadang kapal tanpa melukai korban. Mereka cuma tergiur dengan upah yang mencapai Rp 15 juta per orang.

Taufiq juga mengatakan TNI AL memiliki tiga fungsi universal yaitu militer, penegakan hukum dan diplomasi.

"Kita bekerjasama dengan aparat setempat jadi dasar hukumnya jelas. Outputnya kesejahteraan masyarakat, jadi pelaku bisnis bisa melakukan kegiatannya dengan aman di laut," ungkapnya.

Selain ini Armabar juga mencegah penyelundupan-penyelundupan. "Kita kerja sama dengan Bea Cukai, Imigrasi, Kepolisian, Bakamla. Bisa saya sampaikan kondisi di Selat Malaka makin kondusif untuk melakukan bisnis di sana," paparnya.

Selama isu pembajakan di Selat Malaka telah membuat resah pelaku bisnis di Selat Malaka. Namun faktanya, kelompok yang beroperasi di selat itu hanyalah pencuri biasa. "Ini pencurian biasa cuma di-blow up untuk kepentingan mereka. Kemungkinan ada yang memanfaatkan," imbuh Taufiq.

Dalam jumpa pers itu, dihadirkan juga 5 dari 12 tersangka perompak. Tersangka berinisial WN menceritakan aksi yang mereka lakukan dengan tali. Begitu melihat kapal sasaran, komplotan itu melempar jangkar ke atas kapal dan mengambil suku cadang kapal.

"Yang diambil spare part paling cuma lima menit. Operasinya pada malam hari, setiap turun ada tujuh orang," papar WN.

Ia mengaku tidak tahu barang curian itu dijual ke mana. Sebab masing-masing anggota memiliki peran yang berbeda-beda. "Saya cuma bertugas memegang speed boat. Saya baru empat bulan ikut, tiap bulan dikasih Rp 5 juta tergantung keuntungan barang yang dijual," tutupnya.

(edo/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads