Sukarno lelaki paling hebat di masa revolusi itu memang tak pernah meminang secara langsung Gusti Nurul. Namun dalamΒ berbagai kesempatan saat bertemu dengan Gusti Nurul, Bung Karno selalu berkelakar, "Wah, saya kalah cepat sama suamimu".
Tak hanya Bung Karno, bahkan Sutan Sjahrir, salah satu pria cerdas di Indonesia saat itu dibuat tak berkutik karena ditolak cintanya oleh Gusti Nurul. Selain Sukarno dan Sjahrir, banyak pria hebat yang terpaksa harus memendam rasa cintanya pada Gusti Nurul.Β (baca juga: Gusti Nurul, Kembang Mangkunegaran yang Menolak Cinta Sjahrir, HB IX Hingga Sukarno).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat bertemu dengan RM Soejarsoejarso Soerjosoerarso untuk yang keberapa kalinya, aku merasa ada getar-getar lain di hati, entah mengapa ketika itu hatiku dag dig dug tidak karuan," kata seperti dituturkan Gusti Nurul dalam buku, 'Gusti Noeroel Mengejar Kebahagiaan' yang dikutip detikcom, Rabu (11/10/2015).
Gusti Nurul dan Soejarso pun menjalin tali asmara. Sayang hubungan cinta keduanya harus melewati sejumlah rintangan. Salah satunya dari sang kakak yang tak menyetujui hubungan mereka.
"Terlalu banyak kerikil yang harus kujalani. Kakakku agaknya kurang menyetujui hubungan kami," kata Gusti Nurul.
![]() |
Kesedihan Gusti Nurul makin bertambah ketika sang ayah, Mangkunegara VII wafat di usia muda. Berkat keteguhan dan dorongan sang ibu, kisah cinta Gusti Nurul dengan RM Soejarso bisa mencapai pelaminan.
Bagi Gusti Nurul cinta akan teramat indah bila dibangun dengan cara yang sederhana dengan berlandaskan; kepercayaan. Seperti puisi yang pernah dia buat.
Kupu tanpa sayap
Tak ada di dunia ini
Mawar tanpa duri
Jarang ada atau boleh dikata tidak ada
Persahabatan tanpa cacat
Juga jarang terjadi
Tetapi cinta tanpa kepercayaan
Adalah suatu bualan terbesar di dunia ini.
(erd/nrl)