Menolak Lamaran Bung Karno dan Sjahrir, Begini Kisah Cinta Gusti Nurul

Kembang Mangkunegaran Berpulang

Menolak Lamaran Bung Karno dan Sjahrir, Begini Kisah Cinta Gusti Nurul

Erwin Dariyanto - detikNews
Rabu, 11 Nov 2015 12:59 WIB
Foto Repro: Reno Hastukrisnapati
Jakarta - Di zaman revolusi, pesona Sukarno begitu memikat wanita. Bisa disebut tak ada yang bisa menolak pinangannya. Namun tidak dengan Gusti Nurul. Perempuan cantik nan ayu yang menjadi pujaan para pria itu tak sedikit pun tertarik pada Sukarno.

Sukarno lelaki paling hebat di masa revolusi itu memang tak pernah meminang secara langsung Gusti Nurul. Namun dalamΒ  berbagai kesempatan saat bertemu dengan Gusti Nurul, Bung Karno selalu berkelakar, "Wah, saya kalah cepat sama suamimu".

Tak hanya Bung Karno, bahkan Sutan Sjahrir, salah satu pria cerdas di Indonesia saat itu dibuat tak berkutik karena ditolak cintanya oleh Gusti Nurul. Selain Sukarno dan Sjahrir, banyak pria hebat yang terpaksa harus memendam rasa cintanya pada Gusti Nurul.Β  (baca juga: Gusti Nurul, Kembang Mangkunegaran yang Menolak Cinta Sjahrir, HB IX Hingga Sukarno).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Kembang Mangkunegaran' itu memilih menambatkan cintanya pada seorang lelaki pendiam yang amat sederhana, seorang duda beranak satu. Pria beruntung itu adalah Letnan Kolonel RM Soejarsoejarso Soerjosoerarso, seorang tentara angkatan laut yang tak memiliki ambisi menggebu-gebu. Bahkan dia tak sedikit pun berminat menjadi Panglima TNI.

"Saat bertemu dengan RM Soejarsoejarso Soerjosoerarso untuk yang keberapa kalinya, aku merasa ada getar-getar lain di hati, entah mengapa ketika itu hatiku dag dig dug tidak karuan," kata seperti dituturkan Gusti Nurul dalam buku, 'Gusti Noeroel Mengejar Kebahagiaan' yang dikutip detikcom, Rabu (11/10/2015).

Gusti Nurul dan Soejarso pun menjalin tali asmara. Sayang hubungan cinta keduanya harus melewati sejumlah rintangan. Salah satunya dari sang kakak yang tak menyetujui hubungan mereka.

"Terlalu banyak kerikil yang harus kujalani. Kakakku agaknya kurang menyetujui hubungan kami," kata Gusti Nurul.



Kesedihan Gusti Nurul makin bertambah ketika sang ayah, Mangkunegara VII wafat di usia muda. Berkat keteguhan dan dorongan sang ibu, kisah cinta Gusti Nurul dengan RM Soejarso bisa mencapai pelaminan.

Bagi Gusti Nurul cinta akan teramat indah bila dibangun dengan cara yang sederhana dengan berlandaskan; kepercayaan. Seperti puisi yang pernah dia buat.

Kupu tanpa sayap
Tak ada di dunia ini
Mawar tanpa duri
Jarang ada atau boleh dikata tidak ada

Persahabatan tanpa cacat
Juga jarang terjadi
Tetapi cinta tanpa kepercayaan
Adalah suatu bualan terbesar di dunia ini.


(erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads