Ternyata asap pekat tidak mempengharuhi penurunan tindak kriminal di Pekanbaru. Malah boleh disebut, kasus kriminal sebelum kondisi asap dan selama asap kasus kriminal tetap menonjol.
"Dalam hitungan tiga bulan sebelum kabut asap dan tiga bulan selama asap, kasus kriminal tetap menonjol. Tidak ada penurunan kasus selama asap pekat menyelimuti Pekanbaru," kata Waka Polresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono kepada detikcom, Sabtu (7/11/2015).
Sedangkan saat kabut asap, terhitung Juli terjadi 152 kasus kriminal. Bulan Agustus justru naik menjadi 167 kasus. Pada bulan Oktober dimana Pekanbaru paling pekat diselimuti asap sampai jarak pandang di bawah 100 meter kasus kriminal meningkat tercatat 177 kasus.
"Jadi kita prediksi selama kabut asap, tidak mengurangi tindak kriminal. Tidak ada penurunan yang signifikan, tapi malah tidak ada bedanya sebelum ada asap," kata Putut.
Dari jumlah kasus tersebut, lanjut putut, 30 persen merupakan kasus kriminal terdiri dari curanmor, pencurian dengan pemberitan dan pencurian dengan kekerasan, atau istilah di kepolisian disingkat menjadi C3.
"Selebihnya, ada penipuan, pengerusakan, pencurian biasa. Kita lebih fokus pada C3 yang selama ini paling meresahkan masyarakat," kata Putut. (cha/ega)