Saat ditemui di Polda Metro Jaya, Effendi terlihat memakai baju tahanan warna oranye. Rambutnya sedikit gondrong dengan poni yang bergaya ke samping. Tubuh Effendi juga kurus dan berkulit coklat. Tangannya terikat tali plastik polisi. Dia didampingi seorang petugas Jatanras Polda Metro Jaya.
Effendi merupakan sang pengendali bisnis penipuan mama pulsa. Dia juga menjadi 'investor' yang memodali operasional sejumlah anak buahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya menyiapkan sejumlah laptop, Effendi juga menyiapkan ratusan buah SIM card yang digunakan sebagai modem untuk mengirimkan SMS pancingan kepada korban. Ia juga menyiapkan fasilitas rumah sewaan bagi anak buahnya untuk 'berkantor'.
![]() |
"Tersangka juga menyiapkan sejumlah rekening penampungan untuk menampung uang hasil kejahatan," katanya.
Setiap harinya, anak buah Effendi bekerja dari pukul 06.00-22.00 WIB. Sekitar 62 ribu pesan singkat disebar ke nomor-nomor para calon korban.
Sebagai pemodal sekaligus pengendali, Effendi tentu mendapat keuntungan yang paling besar dibanding para anak buahnya.
"Setelah ada korban yang berhasil dipandu ke ATM, misalnya ditransfer Rp 1 juta kemudian ditarik oleh tersangka dan selanjutnya dibagi-bagi 75 persen untuk bosnya dan 25 persen untuk anak buahnya," tuturnya.
![]() |