Begini Tampang Bos Gangster India Saat Diamankan Polisi di Bali

Gangster India Dibekuk di Bali

Begini Tampang Bos Gangster India Saat Diamankan Polisi di Bali

M Iqbal - detikNews
Rabu, 28 Okt 2015 10:00 WIB
Foto: Interpol Indonesia
Jakarta - Polda Bali berhasil menangkap gangster India Chhota Rajan alias Rajendra Sadashiv Nikalje (56 tahun), yang buron sejak tahun 1995. Dia ditangkap saat tiba di Bandara Ngurah Rai, Bali dari Australia. Begini tampangnya.

Foto Rajendra saat diamankan polisi dirilis oleh Interpol Indonesia. Dalam foto seperti dikutip Rabu (28/10/2010), Rajendra yang mengenakan kemeja kaos berwarna putih, tampak santai saat difoto bersama seorang anggota polisi yang juga terlihat ramah. Β 

Baca juga: 'Gangster' India Ditangkap di Bali

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia ditangkap pada Minggu (25/10) lalu, atas kerjasama Interpol Indonesia dengan Imigrasi dan Polsek Bandara Ngurah Rai Bali. Sebelumnya Interpol Indonesia telah menerima berita dari Interpol Canberra tentang adanya buronan interpol (red notice) atas nama Ranjedra Sadashiv Nikalje yang berangkat dari Sidney menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA715 ke Denpasar Bali.

"Berdasarkan data keimigrasian, dia berencana di Bali selama 15 hari," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Hery Wiyanto saat dihubungi detikcom, Selasa (27/10) kemarin.

"Yang bersangkutan tidak melawan saat diamankan satu regu anggota Polrestabes Denpasar," imbuhnya.

Di dokumen paspor, Chhota alias Rajendra bernama Kumar Mohan. Namun berdasarkan data sidik jari, nama itu merujuk ke satu orang. Chhota alias Rajendra pun digiring ke Mapolda Bali. Hingga hari ini, pria yang dicari sejak 1994 itu belum dikembalikan ke negara asalnya.

"Kami masih menunggu komunikasi dengan kepolisian India dan Interpol untuk mendeportasi yang bersangkutan," kata perwira polisi dengan 3 melati di pundak ini.

Baca juga: Catatan Kejahatan Rajendra: Jual Tiket Gelap sampai Bunuh Anggota Parlemen

Surat perintah penangkapan atasa nama Rajendra sudah diterbitkan di India pada tanggal 12 Oktober 1994 dan pada tanggal 9 Juli 1995 diterbitkan Interpol Red Notice No. A-360/7-1995.

Dia tercatat sebagai otak pembunuhan terhadap 15-20 kali pembunuhan di India. Dia juga terlibat dalam penyelundupan dan perdagangan narkoba, dan kepemilikan senjata api. Namanya masuk dalam daftar buronan Interpol pada tahun 1995.

(miq/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads