Didesak Mundur, Jaksa Agung: Saya Hanya Patuh dan Taat Kepada Presiden

Didesak Mundur, Jaksa Agung: Saya Hanya Patuh dan Taat Kepada Presiden

Hardani Triyoga - detikNews
Selasa, 27 Okt 2015 12:47 WIB
Foto: Herianto Batubara
Jakarta - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kriminalisasi (Taktis) meminta Jaksa Agung Prasetyo mengundurkan diri. Alasannya, kinerja Jaksa Agung tak memuaskan dalam setahun pemerintahan Joko Widodo.

Apa tanggapan Jaksa Agung Prasetyo?

"Hehe, saya hanya patuh dan taat kepada presiden," kata Prasetyo di sela penundaan rapat Pansus Pelindo II, di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/10/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disinggung kembali, ia menegaskan jawaban yang sama. Sebagai pembantu Presiden, menurutnya Joko Widodo yang memiliki kewenangan dalam pergantian dirinya.

"Saya pembantu presiden," sebut Prasetyo.

Sebelumnya, para aktivis yang tergabung Taktis menilai kinerja Prasetyo selama setahun tidak memuaskan. Prasetyo pun diharapkan mundur.

Kinerja tak memuaskan ini terkait tak ada kebijakan optimal yang dilakukan ketika ada upaya kriminalisasi yang dilakukan lembaga penegak hukum. Selain itu, masalah penegakan kejahatan HAM belum ada terobosan yang dilakukan Prasetyo.

"Dia (Jaksa Agung) misalnya gagal memanfaatkan kekuasaannya ketika ada proses-proses kriminalisasi oleh polisi," tutur Hariz Azhar di Jakarta, Minggu (25/10/2015). (hat/van)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads