Pagi Ini Jakarta Tampak Berkabut Tipis

Pagi Ini Jakarta Tampak Berkabut Tipis

Ray Jordan - detikNews
Selasa, 27 Okt 2015 06:29 WIB
Pagi Ini Jakarta Tampak Berkabut Tipis
Foto: Ray Jordan/Detikcom
Jakarta - Cuaca kota Jakarta pagi ini terlihat berkabut. Meski tak tebal, namun langit sempat tampak tak begitu terang karena tertutup lapisan kabut putih.

Pantauan detikcom di sekitaran Jalan Buncit Raya, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (27/10/2015) pukul 06.00 WIB, kabut putih terlihat menutupi langit Jakarta. Bahkan matahari tak begitu terang karena tertutup kabut dan menimbulkan efek warna kuning hingga oranye.


Sementara, di kejauhan, gedung-gedung tinggi terlihat tertutup kabut. Salah seorang warga, Juanda merasakan kabut itu sejak pukul 05.30 WIB tadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berasa memang agak beda hari ini, serasa berkabut," kata Juanda.

Baca juga infografis: Indonesia Hilang Ditelan Asap

Namun sekitar pukul 06.25 WIB, cuaca mulai terang. Kabut putih tersebut perlahan menipis.


Berdasarkan informasi yang dilansir situsย  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca Jakarta dan sekitarnya dari pagi hingga malam nanti diperkirakan cerah dan berawan. Suhu berkisar sekitar 25-34 derajat celcius dengan tingkat kelembapan 46-92 persen.

Sebelumnya, BMKG telah mengingatkan soal kabut yang akan terjadi di Jakarta. Namun hal itu tak perlu dikhawatrikan.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena sifatnya nggak bertahan lama," ujar Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Hari Tirto, ketika dihubungi detikcom, Jumat (23/10) petang.

Baca juga: Tak cuma di Jakarta dan Bandung, Fenomena Kabut Juga Ada di Semarang

Menurut Hari, masyarakat hanya perlu mewaspadai visibility (jarak pandang) karena akan sedikit terhalang. Selain itu tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena udara akibat kabut terasa lebih sejuk dari hari sebelumnya.

Kabut tidak hanya terjadi di Jakarta melainkan di Bandung dan Semarang. Menurut Hari, penyebabnya karena haze (udara kabur) dan adveksi atau perambatan massa udara panas atau dingin. Terkadang bisa juga karena polutan yang perlu penelitian lebih lanjut.

"Penyebabnya dengan yang di Bandung dan Semarang sama saja, itu kombinasi. Bahasa dalam dunia cuaca itu haze. Bahasa orang pintar timbulnya haze itu adveksi. Fenomena ini terjadi di Banten, Jabar, Semarang, Jateng bagian barat dan utara," kata Hari.


(jor/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads