"Dari 20 bus yang ditangkap hari ini memang bermasalah dan kebetulan semuanya kelolaan operator. Kami berterima kasih sekali kepada Dishubtrans (Kasudin Perhubungan Jakarta Pusat Henri Perez) yang sudah menyambut baik permohonan kami dan sudah memfasilitasi penertiban armada ini," ujar Kosasih melalui pesan singkat yang diterima, Rabu (22/10/2015).
Kosasih juga mendorong penilangan tersebut dilakukan secara lebih tegas lagi agar menimbulkan efek jera kepada para operator bus. Dia pun menegaskan pihaknya tidak segan-segan memberi sanksi untuk pihak operator yang tidak patuh terhadap aturan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sudah dikandangkan, kena denda lagi. Dengan demikian kami harap ke depannya semua operator akan taat aturan dan memenuhi semua persyaratan yang ada demi keselamatan dan kenyamanan penumpang," lanjut Kosasih.
Dia menegaskan pihaknya juga telah menetapkan saknsi tegas di jajaran internalnya. Sebab Kosasih tidak ingin pelanggaran terus terjadi hingga menghambat pelayanan masyarakat.
"Kami menetapkan sanksi yang sangat keras di internal kami bahkan sampai pemberhentian bila kesalahannya berat. Sekali lagi kami sangat berterima kasih kepada Dishubtrans yang sudah sangat membantu kami dalam menertibkan armada yang tidak taat aturan," pungkasnya.
Sebanyak 20 bus TransJakarta single terjaring operasi Dishubtrans Jakarta Pusat. Operasi yang berlangsung di beberapa titik, seperti Bendungan Hilir, Dukuh Atas, Roxy, dan Harmoni dari pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB itu mendapati beberapa bus TransJ dalam kondisi menyedihkan.
20 armada bobrok yang dijaring petugas itu selanjutnya dibawa ke pool Rawa Buaya, Jakarta Barat. Para operator diberikan waktu 14 hari untuk mengurus kelengkapan dan juga perbaikan bus.
"Ada yang pintunya enggak nutup sempurna, chasis sudah oblak, catnya lebih buruk dari Kopaja. Kan ini membahayakan dan tidak nyaman," kata Perez. (aws/dhn)











































