Gerindra: KMP Tak Menyandera RAPBN 2016!

Paripurna RAPBN 2016

Gerindra: KMP Tak Menyandera RAPBN 2016!

Hardani Triyoga - detikNews
Kamis, 22 Okt 2015 16:43 WIB
Gerindra: KMP Tak Menyandera RAPBN 2016!
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Fraksi NasDem menyindir fraksi Koalisi Merah Putih (KMP) agar tak ada politik saling sandera dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Fraksi Gerindra yang menjadi bagian KMP memberikan respon terkait pernyataan tersebut.

Wakil Ketua Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tak ada upaya sandera dalam RAPBN 2016. Ia menegaskan yang ada fraksi KMP ingin mengoreksi RAPBN 2016.

"Tidak ada, enggak benar itu sandera menyandera. Kalau Fraksi NasDem lewat Pak Johnny Plate mentakan ada bargaining-bargaining APBN misalnya dana aspirasi, disparitas wilayah nggak bener itu. Yang ada, kita hanya mengoreksi," kata Dasco saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Kamis (22/10/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dasco mengetatkan koreksi yang dimaksud ini sebagai bentuk catatan terhadap RAPBN 2016. Menurutnya, sebagai pihak legislatif yang punya peran budgeting, hal tersebut wajar.

Misalnya, kata dia, dalam RAPBN terdapat alokasi-alokasi yang dinilai Gerindra kurang tepat. Contohnya seperti Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Alokasi anggaran LPSK pada 2015 sekitar Rp 145 miliar dipangkas menjadi Rp 95 miliar.

"Mau bagaimana coba? Katanya pemerintah serius, punya program berantas korupsi? Tapi, anggaran LPSK yang fungsing beri perlindungan saksi, saksi kasus korupsi malah diturunin. Ini contoh, contoh saja ya," ujar Wakil Ketua Umum Gerindra itu.

Lalu, ia menyindir alokasi lain seperti misalnya rencana Kementerian Pemuda dan Olahraga yang mengalokasikan anggaran Rp 500 miliar untuk Gelola Bung Karno. Padahal, status GBK adalah kewenangan Setneg.

"Ngapain coba, mau apa Menpora? Itu kan Setneg. Kenapa mesti Rp 500 miliar," sebut Dasco.

"Ini contoh saja di beberapa bidang. Masih ada contoh di banyak bidang. Yang kita rasa enggak pas, ya kita DPR lakukan fungsi pengawasan. Kita gak mau jadi tukang stempel saja. Kita juga punya fungsi pengawas anggaran," tuturnya.

Lanjutnya, menurut Dasco, bila Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah mewanti-wanti agar anggota fraksi di DPR berhati-hati dalam RAPBN 2016. Maksud hati-hati adalah mengawasi potensi kebocoran dalam anggaran.

"Pak Prabowo memberikan kepercayaan kepada kami agar berhati-hati dalam pembahasan. Bagaimana di setiap komisi, awasi setiap kebocoran-kebocoran. Itu kami sepakat semua," ujarnya.

Seperti diberitakan, menjelang paripurna DPR terkait RAPBN 2016, hubungan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan KMP kembali memanas. Hal ini terkait adanya kabar lobi-lobi Fraksi di KMP dalam RAPBN 2016.

Wakil Ketua Fraksi NasDem, Johnny G Plate menyindir fraksi-fraksi di KMP agar bisa memainkan politik yang pro pembangunan dan mengutamakan kepentingan negara.

"Kami harapkan rekan-rekan KMP di DPR melalui fraksi memainkan politik yang pro pembangunan dan mengutamakan kepentingan negara. Kami percaya mudah-mudahan tidak ada politik saling menyandera," sebut Johnny dalam pesan singkatnya, hari ini.

(hty/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads