Salah satu lokasi tempat pelatihan kader bela negara adalah Rindam Jaya/Jakarta yang berada di Jl Condet Raya No.55, Pasar Rebo, Jaktim. Sebelum program Kemhan digelar, Rindam Jaya sudah sering menerima peserta bela negara.
![]() |
"Selama ini kebanyakan dari pelajar, mulai dari SMP sampai mahasiswa, lalu instansi pemerintah, dan perusahaan swasta," ujar Komandan Rindam Jaya Kolonel Inf Iwan Setiawan saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Selasa (13/10/2015).
Penyelenggaraan bela negara ini merupakan fasilitas bagi instansi manapun yang meminta mendapat pendidikan wawasan kebangsaan. Di Rindam Jaya kegiatan ini berada di bawah Depo Pendidikan (Dodik) Bela Negara.
![]() |
"Kita nggak pernah cari, mereka yang malah minta. Mereka pada berdatangan. Kami sih selalu bisa, tapi memang harus diatur dulu waktunya supaya tidak bentrok," kata Iwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya beda, kalau non-program (bela negara) belajarnya tentang kedisiplinan, wawasan kebangsaan, wawasan nusantara, teori ada kepimpinan, cara memberi instruksi, cari berkomunikasi, sejarah perjuangan bangsa. ada pembonaan mental, kegiatan agama juga ada," jelas mantan Danpusdik Kopassus Batujajar ini.
Saat ini pun di Rindam Jaya sedang ada pelatihan bela negara bagi calon pegawai BPJS. Instansi ini memang setiap tahun rutin menggelar bela negara di Rindam Jaya di mana pesertanya tak hanya dari BPJS daerah Jakarta namun seluruh Indonesia.
Lama program bela negara pun berbeda-beda untuk setiap instansi. Ada yang hanya 3 hari seperti para siswa atau mahasiswa, namun juga ada yang satu bulan. Bahkan program bela negara untuk peserta dari BPJS ini dilakukan selama 40 hari untuk setiap gelombangnya.
![]() |
"Selama ini waktunya ada yang 3 hari, masih variasi. Tergantung dari mana dulu. Kalau sekolah, ada MOS atau ospek, misal 3 atau 4 hari. Instansi atau perusuhaan ada yang seminggu, 2 minggu, atau bahkan sebulan. Kita juga harus lihat dan dipetakan, berdasarkan usia, golongan, atau tingkatan," tutur Iwa
Selama pendidikan, peserta diwajibkan untuk tinggal di barak. Namun tidak seperti yang dibayangkan, barak-barak peserta latih cukup memadai. Setiap barak bisa berisi 30-50 orang, dengan tempat tidur tingkat untuk 2 orang. Terdapat juga lemari dan rak sepatu untuk peserta didik.
Lokasi barak bela negara berada di Secata, Dodik Jurusan, dan Secaba yang berada di kompleks mako Rindam Jaya. Tak hanya di mako, pelaksanaan bela negara juga dilakukan di Dodik Latihan Pertempuran yang berada di Gunung Bunder, Bogor.
"Barak kami mampu untuk 1.500 orang. Kadang pelatihan di sini terus ke Gunung Bunder dadi dia melalui 2 tahap. Tapi bisa juga full di sini atau di Gunung Bunder. Tapi bisa dikombinasi, tergantung keadaan," tuturnya.
Dalam pendidikan bela negara, kata Iwan, bukan berarti peserta melakukan wajib militer. Sebab doktrin bela negara dengan pendidikan bagi calon prajurit sangat berbeda. Meski begitu memang alangkah lebih baik jika program untuk menambah kecintaan tanah air ini dilakukan secara berkesimbungan.
"Prinsip latihan kan bagusnya memang bertahap, bertingkat berlanjut. Lalu dilaksnaakan fokus, terus menurus dan tidak terputus sampai bagus," tegasnya.
![]() |
Para peserta didik bela negara memang juga merasakan bagaimana hidup teratur seperti prajurit TNI. Mulai dari jadwal bangun, merasakan makan ala militer, hingga bagaimana bersikap terhadap senior.
Di mako Rindam Jaya, terdapat 3 ruang makan. Dua dengan kapasitas besar, dan satu kapasitas sedang. Kelas-kelas pun juga banyak. Baik outdoor, indoor, maupun semi outdoor.
Untuk pendidikan fisik, ada sejumlah tower tinggi. Bisa untuk latihan turun tebing dan luncuran (flying fox). Selain itu juga ada perangkat halang rintang bagi peserta. Ini juga digunakan oleh para calon prajurit.
Ada 20 instrumen rintangan, seperti tiang condong, rayapan kawat berduri, jembatan goyang, balok tegak, dan dinding tegak. Lengkap dengan kolam rintangan. Tapi jangan khawatir, bagi peserta bela negara tidak diwajibkan menjalaninya.
"Ya biasanya kalau peserta non program hanya diberi contoh oleh pelatih. Tapi kalau yang berani coba nggak apa-apa. Soalnya untuk halang rintang untuk benar-benar bisa menguasai butuh waktu 4 bulan rutin," terang salah seorang pelatih jasmani, Serma Ani Andi saat detikcom berada di lokasi halang rintang.
Lalu apakah kurikulum program bela negara kemhan akan seperti yang diberikan oleh Rindam Jaya selama ini? Pasalnya tim dari Kemhan hingga kini masih menyusun kurikulum tersebut.
"Tim dari kemhan kan meminta masukan dari pelatih-pelatih rindam, kita diajak juga jadi di-combine. Materi ya kemungkinan di sekitar itu. Bagaimana baris berbaris, wawasan kebangsaan, pengaturan penghormatan, nggak jauh dari itu," beber Iwan.
"Yang jelas Rindam Jaya siap mendukung program bela negara yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo," sambungnya.
Rindam Jaya meminta agar masyarakat tak perlu khawatir mengenai program yang dicanangkan pemerintah ini. Pasalnya bela negara bukan merupakan kegiatan militerisasi.
"Inti dari bela negara itu kan bagaimana kita menumbuhkan kecintaan kepada tanah air. Kalau sudah cinta, kita akan mempertahankan negara kalau negara diganggu, itu kan tujuannya," tukas Wadanrindam Jaya Letkol Inf Jayusman pada kesempatan yang sama. (ear/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini