Jadi Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi se-Dunia, ini Visi Fadli Zon

Jadi Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi se-Dunia, ini Visi Fadli Zon

Edzan Rahardjo - detikNews
Kamis, 08 Okt 2015 17:12 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Parlemen dari berbagai negara yang tergabung dalam Global Organization for Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) menggelar pertemuan di Yogyakarta. Dalam pertemuan GOPAC di Yogyakarta, terpilih Presiden GOPAC yakni Fadli Zon yang juga Wakil Ketua DPR RI.

Konferensi GOPAC yang digelar di hotel Ambarukmo Yogyakarta tanggal 6-8 Oktober ini membahas isu-isu korupsi skala besar (grand corruption) yang memiliki visi untuk membawa kasus korupsi skala besar ke Mahkamah Kriminal Internasional. Konferensi GOPAC dihadiri 300 peserta dari 74 negara yang terdiri dari pimpinan/anggota parlemen, praktisi, akademisi dan LSM.

Terpilih sebagai Presiden GOPAC, Fadli Zon mengatakan bahwa organisasi GOPAC adalah organisasi besar yang terdiri dari 109 negara dan sudah eksis di dunia internasional. Ini merupakan komitmen dari DPR di Indonesia untuk bersama-sama dalam memberantas korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah pertama yang dilakukan adalah segera membuat sekretariat untuk melakukan komunikasi dengan sekretariat yang ada di Kanada. Sekretariat ini akan diadakan disalah satu ruang yang ada di DPR RI.

"Kemudian mempersiapkan segala langkah-langkah yang terkait dengan program. Karena banyak undangan-undangan terutama terkait dengan networking dengan donor dan juga dengan lembaga-lembaga terkait," kata Fadli Zon pada 'The 6th Conference Of Parliamentarians Against Corruption' di hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Kamis (8/10/ 2015).

Terkait dengan pendanaan GOPAC yang kini hanya tinggal 200 ribu dolar, Fadli Zon mengatakan bahwa harus melakukan fundraising ke beberapa negara dan individu serta korporasi yang tidak mengikat. Selain itu juga dari negara masing-masing anggota GOPAC.

"Dan kita punya cukup waktu untuk fundraising sehingga tetap bisa berjalan. Tapi dari sisi kesekretariatan kita di DPR tidak masalah. Kita bisa jalankan kesekretariatan yang merupakan satelit dari Kanada. Demikian juga kegatan-kegiatan secara umum bisa kita cover," kata Fadli Zon. (tor/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads