Konferensi GOPAC yang digelar di hotel Ambarukmo Yogyakarta tanggal 6-8 Oktober ini membahas isu-isu korupsi skala besar (grand corruption) yang memiliki visi untuk membawa kasus korupsi skala besar ke Mahkamah Kriminal Internasional. Konferensi GOPAC dihadiri 300 peserta dari 74 negara yang terdiri dari pimpinan/anggota parlemen, praktisi, akademisi dan LSM.
Terpilih sebagai Presiden GOPAC, Fadli Zon mengatakan bahwa organisasi GOPAC adalah organisasi besar yang terdiri dari 109 negara dan sudah eksis di dunia internasional. Ini merupakan komitmen dari DPR di Indonesia untuk bersama-sama dalam memberantas korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian mempersiapkan segala langkah-langkah yang terkait dengan program. Karena banyak undangan-undangan terutama terkait dengan networking dengan donor dan juga dengan lembaga-lembaga terkait," kata Fadli Zon pada 'The 6th Conference Of Parliamentarians Against Corruption' di hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Kamis (8/10/ 2015).
Terkait dengan pendanaan GOPAC yang kini hanya tinggal 200 ribu dolar, Fadli Zon mengatakan bahwa harus melakukan fundraising ke beberapa negara dan individu serta korporasi yang tidak mengikat. Selain itu juga dari negara masing-masing anggota GOPAC.
"Dan kita punya cukup waktu untuk fundraising sehingga tetap bisa berjalan. Tapi dari sisi kesekretariatan kita di DPR tidak masalah. Kita bisa jalankan kesekretariatan yang merupakan satelit dari Kanada. Demikian juga kegatan-kegiatan secara umum bisa kita cover," kata Fadli Zon. (tor/tor)