Ada Warga Percaya Api Misterius di Gunungkidul Berasal dari Luweng Cabe

Ada Warga Percaya Api Misterius di Gunungkidul Berasal dari Luweng Cabe

Bagus Kurniawan - detikNews
Kamis, 08 Okt 2015 15:18 WIB
Area sekitar Luweng Cabe/Foto: Bagus Kurniawan
Yogyakarta - Luweng cabe yang dianggap oleh sebagian orang sebagai penyebab munculnya kebakaran yang menimpa sejumlah keluarga di Dusun Kwangen Lor Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Luweng Cabe dikenal angker oleh masyarakat sekitar desa tersebut.

Luweng Cabe terletak sekitar 1,5 km arah selatan rumah keluarga Ladino. Luweng terletak tidak jauh dari pinggir jalan desa tersebut. Luweng atau lubang gua vertikal yang dalam di kawasan perbukitan kapur di Desa Pacarejo mempunyai diameter lebih dari 8 meteran.

Di sekitar luweng, tanaman tampak lebih hijau dan banyak gerumbul tanaman semak-semak bila dibandingkan dengan tegalan/ladang tanaman jati yang ada di sekitarnya. Di dekat luweng juga ada beberapa pohon besar yang tumbuh. Untuk menuju luweng dari pinggi jalan, cukup berjalan sekitar 150-an meter melewati ladang gersang yang sudah tidak ada tanaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu waktu saya kecil, Luweng Cabe ini terkenal angker. Sampai sekarang terutama yang tua-tua masih percaya sekitar luweng tersebut masih ada penunggunya," kata Ngadiono (60) salah seorang warga Desa Pacarejo kepada detikcom di dekat Luweng Cabe, Kamis (8/10/2015).

Dia kemudian menceritakan pengalamannya sekitar tahun 1970-an saat sekitar desa belum ada aliran listrik. Sejak dulu sampai sekarang sekitar luweng banyak tanaman yang tumbuh. Tanaman yang tumbuh dan hijau itu biasanya diambil warga untuk pakan hewan ternak kambing.

"Dulu pernah ada kejadian, ada warga yang ambil kayu rencek (batang kayu kecil-kecil) untuk kayu bakar. Saat dibawa pulang orang yang membawanya sampai rumah kesurupan. Setelah kayu-kayu dikembalikan, orang itu semhuh dari kesurupan," kata dia.

Namun saat ini lanjut dia, sudah tidak ada kasus-kasus seperti itu. Dia pun juga tidak bisa memastikan apakah kasus kebakaran tersebut ada hubungan dengan kegiatan Ny Tugirah dan dua orang lainnya yang mengambil tanaman atau kayu di sekitar luweng untuk pakan ternak.

"Saya nggak tahu persis soal itu. Ini hanya cerita pengalaman saya saat masih muda di sini. Kalau orang sekarang juga tidak banyak yang percaya soal itu," katanya.

Menurutnya di sekitar luweng adalah ladang yang biasa ditanami ketela dan jagung milik warga setempat. Banyak warga yang mencari pakan rumput di sekitar luweng karena dekat dengan sumber air bawah tanah. Selain itu ada dua kandang ayam broiler milik warga. Sekitar ladang perbukitan kapur itu juga banyak tanaman pohon jati yang daunnya mulai kering atau meranggas.

"Kalau luwengnya lebar dan dalam sekali. Tidak ada warga yang berani masuk," katanya.

Sementara itu Kasno anggota Bintara Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Semanu secara terpisah mengatakan kalau saat ini pemerintah desa Pacarejo bersama Muspika Semanu dan Polres Gunungkidul meminta warga untuk tidak berkegiatan mencari pakan dan kayu di sekitar Luweng Cabe. Hal itu dilakukan agar suasana dan lingkungan warga Dusun Kwangen tenang dan tenteram. (bpn/faj)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads