Mengenal ELT, Alat Pelacak Lokasi Terakhir Pesawat

Aviastar Hilang

Mengenal ELT, Alat Pelacak Lokasi Terakhir Pesawat

Niken Widya Yunita - detikNews
Sabtu, 03 Okt 2015 15:38 WIB
Foto: reuters
Jakarta - Umumnya orang mengenal blackbox jika ada insiden pesawat. Namun ada juga Emergency Locator Transmitter (ELT). Apakah alat itu? Pentingkah alat itu?

Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (3/10/2015), ELT merupakan bagian standar dari peralatan darurat pada pesawat dan bisa juga perahu. ELT dipasang di dalam kokpit atau bagian ekor pesawat.

ELT memancarkan sinyal radio agar lokasi pesawat dan perahu bisa diketahui sistem deteksi yang ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila ELT sudah teraktivasi, maka selanjutnya sinyal akan terus dipancarkan pada frekuensi 121.5 MHz atau 406 MHz yang kemudian akan dimonitor melalui sistem satelit COSPAS-SARSAT.

Jika pemancar ELT dirawat dengan baik, maka alat tersebut mampu memancarkan sinyal selama 48 jam pada suhu minus 20 derajat celcius. Saat ELT mulai memancarkan sinyal, maka satelit akan langsung menangkapnya dalam hitungan menit dan lokasi pun terdeteksi.

Komisioner Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono juga mengatakan, ELT menjadi petunjuk proses pencarian Aviastar yang hilang tersebut. Namun ada kekhawatiran ELP pesawat tersebut tidak berfungsi dengan baik.

"Pesawat tersebut dilengkapi ELT. Tapi seperti kejadian-kejadian seperti kejadian Trigana dan Sukhoi impactnya keras, alat akan rusak dan tidak berfungsi. Karena tidak ada informasi yang lain kita coba mencari dengan flight plannya dengan segala informasi yang dapat membantu menentukan lokasi," jelas Soerjanto di Kantor Aviastar, Jl Kalimalang Raya, Jakarta Timur, Jumat (3/10/2015) malam. Β 

Namun Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Brigjen TNI Ivan Ahmad Rizki Titus menyebutkan, Basarnas tidak menemukan adanya sinyal ELT pada pesawat Aviastar.

"Di Basarnas tidak terdekeksi. Pada SAR Australia juga tidak terdeteksi," kata Ivan.

General Manager Komersial PT Aviastar Indonesia Petrus Budi Prasetyo mengatakan, Aviastar memiliki ELT. Namun belum diketahui apakah ELT tersebut berfungsi.

"ELT berfungsi atau tidak saya tidak tahu. Seperti Trigana dan Sukhoi yang jatuh kemarin ELT-nya tidak berfungsi karena impact jatuhnya sangat keras," kata Petrus ketika detikcom, Sabtu (3/10/2015).

(nwy/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads