Peluncuran RCBI dilakukan oleh Perutusan Tetap Republik Indonesia di Wina pada pertemuan dengan negara-negara kontributor program International Atomic Energy Agency (IAEA) dalam pemanfaatan nuklir untuk tujuan damai dan pembangunan di markas IAEA, Wina, Selasa (29/9/2015).
Β
"RCBI ditargetkan menjadi platform kerjasama untuk pengembangan kapasitas regional dalam riset, pendidikan, dan pelatihan di bidang iptek nuklir," ujar Wakil Kepala Perwakilan RI Febrian A. Ruddyard pada peluncuran yang juga dihadiri oleh representatif IAEA.
Menurut Ruddyard, RCBI diharapkan mampu menjadi insentif tambahan bagi negara-negara anggota IAEA untuk mewujudkan komitmen terhadap upaya non-proliferasi (non pertumbuhan yang subur) dan perlucutan senjata nuklir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui skema RCBI, Indonesia memberikan kesempatan bagi negara-negara berkembang di kawasan Asia Pasifik untuk belajar langsung dari pakar-pakar nuklir Indonesia," imbuh diplomat karir Kemlu RI ini.
Dikatakan, program pelatihan akan didesain secara terstruktur, sistematis, dengan tetap memperhatikan kebutuhan spesifik masing-masing negara peserta.
Pelatihan juga akan diselenggarakan secara bertingkat mulai dari tingkat dasar, menengah hingga lanjutan dan para peserta akan mendapat sertifikat kompetensi yang terakreditasi. Dalam kaitan ini disediakan fasilitas riset dan pelatihan di pusat-pusat riset milik BATAN.
"Dengan adanya platform RCBI, bantuan teknis Indonesia tidak hanya mampu menjangkau negara-negara di kawasan Asia Afrika, namun juga negara-negara Pasifik yang baru bergabung dengan IAEA," tutur Ruddyard.
Saat ini tingkat penguasaan teknologi nuklir Indonesia telah memperoleh pengakuan dari kalangan internasional, terutama IAEA.
Sejak 2012, Indonesia telah berkontribusi dalam program kerjasama teknik IAEA di bawah skema Peaceful Uses Initiative melalui pemberian pelatihan SDM dan riset bagi negara-negara di kawasan Asia dan Afrika.
Indonesia juga meraih penghargaan Outstanding Achievement Award dari IAEA dan ILO pada 2014 untuk keberhasilan dalam mengaplikasikan teknologi nuklir di bidang pemuliaan tanaman. (es/dhn)