1 Oktober Dinamai Hari Kesaktian Pancasila untuk Mereduksi Peran Bung Karno

1 Oktober Dinamai Hari Kesaktian Pancasila untuk Mereduksi Peran Bung Karno

Ayunda Windyastuti Savitri - detikNews
Senin, 28 Sep 2015 11:17 WIB
Foto: Edward Febriyati/diorama di Monas
Jakarta - Sejarawan UI Asvi Warman Adam mengkritisi peringatan hari kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Asvi melihat, penamaan hari kesaktian Pancasila itu guna mereduksi peran Soekarno sebagai pencetus ide lahirnya Pancasila.

" Peringatan Kesaktian Pancasila diadakan sejak 1966. Sejak 1970 peringatan hari lahir Pancasila (1 Juni) dilarang Kopkamtib. Ini bisa dilihat sebagai upaya mereduksi peran sejarah Bung Karno dan mengangkat peran Soeharto," jelas Asvi, Senin (28/9/2015). Jadi di masa Bung Karno yang lebih ditonjolkan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni, sedangkan pada era Soeharto yang lebih dimunculkan kesaktian Pancasila.

"Istilah kesaktian Pancasila tidak tepat. Kata kesaktian itu terkait kehebatan pendekar atau dukun," tambah dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Asvi, sebaiknya nama peringatan kesaktian Pancasila diganti menjadi hari peringatan tragedi nasional 1965. Artinya, tragedi nasional dalam sejarah yang tidak boleh terulang kembali.

"Jadi sebaiknya temanya menuju rekonsiliasi nasional yang bermartabat setelah prahara 1965," tambah dia.

Peringatan 1 Oktober bisa dilakukan dengan upacara di Istana atau di Kalibata di depan makam delapan pahlawan revolusi. "Dahulu sempat ada peringatan seperti ini, tidak dilakukan di lubang buaya," tutup dia. (aws/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads