Pada Rabu (16/9/2015), pukul 1 dini hari waktu setempat ratusan ribu orang menyemut di daerah thawaf. Sudah seperti tidak ada celah di antara jemaah yang berjalan mengelilingi kabah selama 7 putaran itu, semua saling berdesakan satu sama lain.
![]() |
Jemaah berusaha mencium Hajar Aswad dan salat di Hijir Ismail, dua hal yang dianggap tempat makbul untuk memajatkan doa. Di dua tempat itu aliran perlahan manusia sedikit tersendat
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena tempat thawaf yang terbatas di lantai 2 dan 3, petugas keamanan Masjidil Haram memberlakukan sistem buka tutup. Ketika tempat thawaf dirasa sudah penuh maka pintu jembatan menuju tempat thawaf baru itu ditutup sampai kepadatannya berkurang.
![]() |
Tempat sa'i yang berada di lantai 2 juga sudah ramai oleh jemaah haji, tidak terkecuali yang berasal dari Indonesia. Hanya saja di titik tempat sa'i yang atapnya tertimpa crane masih belum bisa dilewati, sehingga jemaah yang sa'i di lantai 2 harus menggunakan jalur kursi roda jika hendak melewati jalan yang ditutup itu.
![]() |
Di jalan-jalan kota Makkah juga mulai macet di mana-mana, terutama di jalan-jalan yang berada di dekat Masjidil Haram. Polisi berseragam berjaga hampir berjaga di seluruh sudut kota Makkah, mengawasi ketertiban dan kelancaran lalu lintas jalan raya.
![]() |
Jika dari penginapan di sektor 6 ke Masjidil Haram hanya butuh waktu 15 menit, namun malam kemarin saat bubar Isya butuh waktu lebih dari 30 menit. Jalan-jalan banyak dipenuhi bus shalawat berbagai negara yang bolak-balik penginapan-Masjidil Haram.
(gah/aan)