Jalur Tikus di Gedung Rakyat

Maling di Gedung DPR (3)

Jalur Tikus di Gedung Rakyat

- detikNews
Senin, 28 Feb 2005 09:16 WIB
Jakarta - Pintu masuk gedung Nusantara I setiap harinya selalu dijaga oleh sejumlah anggota pengamanan dalam (Pamdal) DPR. Tunggu dulu, itu bukan berarti sulit memasuki gedung tersebut.Sekilas penjagaan di Gedung Nusantara I, kompleks DPR, Senayan, Jakarta memang ketat. Terlebih, di gedung dewan tersebut pernah beberapa kali terjadi aksi teror bom. Setiap harinya dua pintu masuk, depan dan belakang, gedung Nusantara I sedikitnya dijaga oleh sekitar 4 atau 5 pamdal. Di masing-masing pintu masih diperlengkapi dengan metal detector.Semua orang yang ingin keluar masuk gedung Nusantara I juga harus memakai tanda pengenal yang dikeluarkan oleh sekrtariat DPR. Yang tidak memakai, jangan harap bisa lewat. Peraturan ini juga terkecuali bagi para wartawan yang meliput kegiatan anggota dewan.Untuk para wartawan yang tidak memiliki ID khusus DPR, wajib menukarkan identitas dirinya dengan kartu pas peliputan harian di bagian pemberitaan DPR. Intinya, setiap orang yang berkeliaran di gedung rakyat tersebut seharusnya jelas identitasnya.Namun kenyataan kerap berkata lain. Seperti sistem pengamanan di tempat lainnya, pengamana di gedung DPR juga bisa diakali. Bagi mereka yang enggan berepot-repot menyerahkan identitas diri, baik ke bagian pemberitaan bagi wartawan atau bagian lainnya bagi masyarakat umum, mengaku punya cara lain masuk ke gedung Nusantara I.Tentu saja tidak lewat pintu yang dijaga pamdal dan kemudian menyogok petugas yang berjaga. Ada jalan lain yang cukup mudah dan tidak perlu kucing-kucingan dengan petugas pamdal, yakni lewat bassement gedung Nusantara I."Di dalam bassement itu ada lift yang bisa membawa kita langsung ke lantai tempat kantor para anggota dewan. Lift tersebut jarang dijaga. Sesampainya di atas pasti aman, sebab pamdal engga pernah ada di sekitar ruangan para anggota dewan," ujar seorang sumber detikcom yang sering keluar masuk gedung Nusantara I.Menurut pantauan detikcom sehari setelah kasus hilangnya hardisk komputer di ruangan anggota dewan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Alvin Lie, memang tidak ada pamdal di sejumlah lantai gedung tersebut. Ruangan para anggota dewan itu hanya dijaga oleh satgas dari masing-masing partai politik.Seorang satgas dari PDIP mengaku keberadaannya di gedung tersebut memang diminta oleh pengurus partai. Mereka ditugaskan untuk membantu menjaga keamanan ruangan anggota dewan yang bersangkutan. Soal bayaran, satgas yang enggan disebutkan namanya itu menolak berbicara.Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, Faisal Djamal membenarkan hal tersebut. Menurut Faisal, hal itu disebabkan keterbatasan jumlah personel pamdal DPR yang ada. Namun demikian, sambung Faisal, keberadaan satgas-satgas parpol itu berdasarkan aturan main yang jelas."Jadi kita itu bekerja sama dengan satgas-satgas dari masing-masing partai yang berada di tiap lantai. Ada kesepakatan bahwa pengamanan itu hanya dilakukan oleh satgas partai di lantainya. Bantuan pengamanan dari satgas itu sangat membantu tapi koordinasinya tetap di bawah kendali pamdal," ungkap Faisal. (djo/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads