Β
Salah satu tahapan penting waduk Jatigede telah terlewati, Senin (31/8) kemarin. Waduk yang terletak di Sumedang, Jawa Barat, itu mulai diisi air. Selanjutnya tinggal menunggu volume air sesuai harapan.
Waduk Jatigede terbentang di lahan seluas 4.983 hektare. Waduk ini dapat menampung tampung 980 juta m3 air dan jadi yang terbesar kedua di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur di Purwakarta.
Keberadaan Jatigede sangat penting karena dapat memenuhi kebutuhan air daerah irigasi seluas 90.000 hektare, penyediaan air baku kapasitas 3,5 m3/detik dengan target layanan adalah Kota Cirebon, Majalengka, Sumedang, dan Indramayu. Selain itu, waduk ini juga mendukung pembangkitan listrik untuk PLTA dengan kapasitas hingga 110 MW dan pengendalian banjir seluas 14.000 hektare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecamatan Jatinunggal hanya ada dua desa, yaitu Desa Sirnasari dan Pawenang. Kecamatan Wado, ada Desa Wado, Padajaya, Cisurat, dan Sukapura. Kemudian di Kecamatan Cisitu, ada Desa Pajagan, Ciguntung, Cisitu, dan Sarimekar.
Selanjutnya, desa di Kecamatan Darmaraja paling banyak terendam. Ada 13 desa yaitu Desa Cipaku, Pakualam, Karangpakuan, Jatibungur, Sukamenak, Leuwihideung, Cibogo, Desa Sukaratu, Tarunajaya, Ranggon, Neglasari, dan Darmajaya.
![]() |
Meski waduk sudah mulai diisi air, tak semua desa langsung tenggelam. Butuh waktu 219 hari atau lebih dari 7 bulan agar waduk terisi penuh dan mengubur desa-desa tersebut.
Ke-28 desa tersebut bukan nama baru. Mereka ada sejak puluhan tahun lalu, jauh lebih tua dibanding rencana pembangunan waduk itu sendiri. Akankah nama-nama desa itu dihapus dari sejarah?
(try/nrl)