.webp)
"Ya minggu-minggu ini warga Cipaku sepakat untuk mengosongkan," kata Irsyam (37), salah satu warga Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sewaktu berbincang di Desa Cipaku, Senin (31/8/2015).
Irsyam menjelaskan warga Desa Cipaku yang dievakuasi ke tempat relokasi berjumlah 800 kepala keluarga yang merupakan orang terkena dampak genangan Waduk Jatigede. Ada dua daerah yang sudah disiapkan sebagai tempat relokasi berupa rumah bagi warga Cipaku yaitu di Desa Conggeang Kulon, Kecamatan Conggeang dan Desa Sakurjaya, Kecamatan Ujungjaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria tersebut menegaskan, warga Cipaku tentunya tetap mementingkan keselamatan jiwa berkaitan penggenangan Waduk Jatigede yang dimulai 31 Agustus 2015. Meski begitu, sambung dia, pascaevakuasi nanti para warga Cipaku tetap memperjuangkan hak mendapatkan ganti rugi. Sebab selama ini para warga hanya menerima uang santunan untuk pengosongan hunian.
"Setelah evakuasi selesai, nanti kami konsolidasi lagi. Apakah melakukan langkah hukum atau aksi massa untuk meminta ganti rugi," tutur Irsyam.
Lebih lanjut Irsyam menuturkan, warga Cipaku memiliki konsep jangka panjang dalam urusan pemberdayaan ekonomi saat menetap di Desa Conggeang Kulon dan Desa Sakurjaya. "Kelak warga Cipaku bisa bekerja di pabrik-pabrik yang ada di wilayah Sakurjaya. Untuk yang tinggal di Conggeang, warga bisa aktivitas tani dan ternak sapi," ujar Irsyam.
Pantauan di lokasi, Senin sore (31/8/2015), sejumlah rumah warga Cipaku masih berdiri tegak. Sebagian lagi sudah dibongkar. Masih ada waktu sebelum air menggenang, warga setempat nampak beraktivitas normal. Desa ini dihuni 800-an KK. Mereka tersebar di 6 RW. (bbn/try)
