Cerita WNI yang Terapung-apung 8 Hari di Laut Filipina, Air Hujan Jadi Penyelamat

Cerita WNI yang Terapung-apung 8 Hari di Laut Filipina, Air Hujan Jadi Penyelamat

Fajar Pratama - detikNews
Selasa, 18 Agu 2015 11:13 WIB
Foto: KJRI Davao
Jakarta - Suamphi (36) tak menyangka. Perjalanan dari Pulau Maratua ke Derawan pada 1 Agustus itu menjadi bencana. Entah mengapa, kapal boat yang dia bawa tak juga sampai ke Derawan. Sudah berputar-putar sekian kali tapi tak juga sampai ke daratan.

"Sudah sampai melihat Pulau Derawan, tapi kita menuju kesana nggak sampai-sampai, akhirnya muter-muter sampai minyak (bahan bakar) habis," jelas Suamphi, Selasa (18/8/2015).

Suamphi di dalam speed boat itu bersama Anis Cusmiyathi (31), Suhendy (13), Febby Saputri (32), dan Rafi Ahmad (8). Mereka baru saja pulang manggung, karena dua perempuan itu penyanyi dangdut yang biasa disewa menyanyi antar pulau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar pukul 19.30 malam, kapal sudah tak bergerak karena bensin habis. Ombak besar membawa mereka mengapung di laut hingga jauh ke perairan Filipina. Sebenarnya mereka sudah mengontak teman yang ada di darat, namun pencarian baru dilakukan pagi hari, dan kapal Suamphi Cs sudah pergi jauh.

"Kami pasrah saja akhirnya, kami jauh dibawa gelombang. Di dalam boat hanya ada mie bungkus dan minuman botol yang habis dalam satu hari," urai dia.

Setelah makanan habis, mereka hanya mengandalkan air hujan. "Kami minum air hujan, kalau kurang air laut," tambah Suamphi.

Mungkin karena air hujan itu mereka bisa bertahan hidup dari lautan. "Anak-anak banyak tidur, nggak gerak," imbuhnya.

Kelaparan dan kehausan menerpa. Sebenarnya banyak kapal besar melintas di kejauhan, namun sulit mendekat karena gelombang.

"Hari ke delapan atau 7 Agustus, kami melihat MV Princess Maya. Kami pasang tenda (untul layar) dan mendayung agar bisa mendekat," terang Suamphi.

Harapan muncul. Para penumpang yang sudah lemas kembali bersemangat. Doa dipanjatkan dan akhirnya sampai ke kapal MV Princess milik Filipina.

"Kami dijemput pakai kapal kecil, kemudian dibawa ke kapal. Di atas kapal kami didiamkan dahulu, mereka tahu kami berhari-hari tidak makan. Lalu kamu diberi air panas dan bubur, kemudian setelah itu nasi dan mie instan," jelas dia.

Pihak KJRI Davao yang sudah mendapat informasi segera melakukan gerak cepat dan berupaya agar para WNI ini bisa segera dievakuasi ke darat karena kapal MV Princess masih berlayar. Hingga akhirnya 5 WNI ini dipindahkan ke kapal yang berlabuh dan dibawa ke darat. Sebelumnya pihak KJRI sudah mengirimkan makanan dan pakaian. (dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads