HUT ke-70 RI, Anak Laksamana Maeda 'Pulang' ke Rumah Proklamasi

HUT ke-70 RI, Anak Laksamana Maeda 'Pulang' ke Rumah Proklamasi

Ikhwanul Khabibi - detikNews
Minggu, 16 Agu 2015 12:37 WIB
Foto: Ikhwanul Habibi
Jakarta - Masih ingat Laksamana Muda Maeda yang berperan penting menyediakan tempat untuk penulisan teks Proklamasi?

Laksamana Maeda adalah satu pejabat tinggi Jepang yang sangat berperan untuk persiapan Proklamasi kemerdekaan. Maeda rela membahayakan dirinya untuk memfasilitasi Soekarno, Hatta dan beberapa pihak lain untuk mempersiapkan kemerdekaan.

Tepat sehari menjelang peringatan HUT ke-70 RI, putra Laksamana Maeda, Nishimura Maeda (73), mendatangi Indonesia. Nishimura mengunjungi rumah ayahnya yang kini dijadikan museum perumusan teks Proklamasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuan saya datang ke sini, sebagai anak Maeda ingin melihat rumah orang tua saya, saya terharu dengan sambutan, padahal saya hanya anak dari Maeda," kata Nishimura saat berbincang di Museum Perumusan Teks Proklamasi, Jl Imam Bondjol, Jakpus, Minggu (16/8/2015). Nishimura berada di Jakarta dalam agenda Napak Tilas Proklamasi yang diadakan museum di bawah  Ditjen Kebudayaan, Kemdikbud, itu. Nishimura mengaku telah dihubungi Komunitas Majapahit sejak beberapa tahun lalu.

Nishimura mengaku tak tahu banyak soal peristiwa Proklamasi. Dia menjelaskan, saat Proklamasi Indonesia dikumandangkan, dia masih berumur 2 tahun, sehingga tak tahu apa-apa.

"Pada saat pembacaan Proklamasi saya masih berumur 2 tahun. Ayah saya juga tidak pernah bercerita tentang Indonesia," jelas Nishimura.

Dalam catatan sejarah Indonesia, nama Laksamana Maeda terukir indah. Perwira tinggi angkatan laut Jepang itu memiliki peran yang sangat penting dalam proses kemerdekaan Indonesia.

Setelah peristiwa penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok oleh para kelompok pemuda, sempat terjadi perdebatan alot soal waktu pengumuman kemerdekaan. Bahkan, saat itu, teks proklamasi saja belum siap.

Sempat kebingungan mencari tempat aman untuk menyusun teks proklamasi, bantuan datang dari Laksamana Muda Maeda. Pejabat tinggi Jepang yang ditugaskan di Hindia Belanda itu menawarkan rumahnya untuk dijadikan tempat membahas persiapan Proklamasi. Maeda juga menjanjikan pengamanan ekstra ketat untuk para tokoh-tokoh Proklamasi.

Tepat 16 Agustus 1945 malam, naskah Proklamasi disusun. Soekarno-Hatta didampingi Sayuti Melik sebagai juru ketik berada di ruang tengah rumah Maeda. Di tempat itulah teks Proklamasi dihasilkan.

Pagi harinya, Soekarno membacakan teks Proklamasi di depan rumahnya. Hingga akhirnya, tanggal 17 Agustus 1945 ditetapkan sebagai hari kemerdekaan Indonesia. (Hbb/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads