Taufik Kurniawan Ingatkan Jokowi, Jangan Sampai Program Nawacita Tercecer

Jelang Sidang Tahunan MPR, DPR dan DPD

Taufik Kurniawan Ingatkan Jokowi, Jangan Sampai Program Nawacita Tercecer

Indah Mutiara Kami - detikNews
Kamis, 13 Agu 2015 16:57 WIB
Taufik Kurniawan Ingatkan Jokowi, Jangan Sampai Program Nawacita Tercecer
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Presiden Jokowi akan memaparkan nota keuangan di hadapan sidang paripurna DPR besok Jumat (14/8)besok. Diharapkan semua program yang dijanjikan Presiden Jokowi di masa kampanye direalisasikan lewat APBN 2016.

"Jadi Jumat besok presiden menyampaikan pidato di sidang tahunan MPR, yang kedua pidato kenegaraan di sidang bersama DPR dan DPD dalam kaitan hari kemerdekaan Republik Indonesia, kemudian Presiden menyampaikan nota keuangan di rapat paripurna pembukaan masa sidang DPR," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Taufik berharap Presiden sudah mempersiapkan nota keuangan secara matang. Sehingga tidak ada program penting yang tercecer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan kondisi itu apa yang sudah dibahas pemerintah dengan DPR melalui Menkeu sejak 20 Mei lalu, saya sebagai Wakil Ketua DPR bidang Korkeu tentunya mengharapkan jangan ada yang tercecer. Kaitan harapan kepada seluruh pembantu presiden untuk menyampaikan yang termuat dalam pidato yang akan dibacakan presiden," kata Taufik.

Taufik mengusulkan program pemerintah Jokowi-JK yang dikenal nawacita tidak tercecer. Termasuk di dalamnya ada rencana merealisasikan tol laut, peremajaan alutsista dan lain-lain.

"Infrastrutktur prioritas jangan sampai tercecer. Sehingga dalam hal ini tentunya dapat dilihat alur prosesnya sejak Musrenbangda kemudian Musrenbangnas," kata Waketum PAN ini.

"Dasar dari nota keuangan besok itu secara UU APBN adalah dasar konstitusional nantinya pemerintah bersama DPR membahas tahapan-tahapan RAPBN 2016 yang diawali sejak proses awal yang berupa pagu indikatif, pagu sementara kemudian pagu definitif. Jadi kalau tidak ada di pagu indikatif tidak mungkin ada di pagu sementara, demikian pula sebaliknya," ingat Doktor Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang ini.

Taufik juga mengingatkan hasil Musrenbangda tidak boleh dikesampingkan.  "Jadi kita mengharapkan alur proses penyerapan aspirasi daerah menjadi sinkron dengan program nawacita pemerintah  yang tentunya nanti dibahas setiap detilnya di Banggar. Karena seringkali ada blueprint kementerian itu belum menyerap aspirasi dari Musrenbangnas," ujar Taufik menekankan.

(van/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads