"Ya dengan Penerbad tapi sekarang sedang dalam penyelidikan," ungkap Kadispenad Brigjen Wuryanto saat dihubungi, Minggu (12/7/2015).
Menurut Wuryanto, kasus tersebut berawal dari kesalahpahaman 2 anggota Penerbad dengan 5 anggota Mako Brimob Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 1, Semarang di sebuah ATM di kota tersebut. Namun mengenai penggerebekan ke Mako Brimob yang berada Kelurahan Gisikdrono, kata Wuryanto, itu masih dalam penyelidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langsung koordinasi antara Dansat Brimob dan Danpenerbad. Masing-masing pasukan sekarang tidak boleh keluar dari markas. POM Kodam IV dan juga dari Polda juga sudah berkoordinasi. Motifnya masih didalami tapi kemungkinan kesalahpahaman," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Condro Kusumo RT 08/05 Kelurahan Gisikdrono dibuat takut dengan ulah ratusan orang yang menyerang Mako Brimob. Salah seorang warga berinisial Y yang kebetulan berada di asrama Brimob tempat tinggal kerabatnya itu dikagetkan dengan 4 kali letusan senjata dan peringatan sekitar pukul 02.00 WIB.
"Mungkin tembakan peringatan ya, 4 kali terus ada pemberitahuan 'anggota dilarang keluar', gitu," kata Y.
Y pun mengaku melihat ada orang yang dipukuli dan motornya dirusak. Ia juga menyatakan melihat banyak anggota Penerbad di sekitar lokasi.
Keributan sendiri berlangsung selama beberapa jam dan lalu ada 2 bus yang datang ke Mako Brimob tersebut. Informasinya, ada satu pleton Brimob yang dikerahkan untuk pengamanan.
"Ada 2 bus. Satu dari Brimob Srondol, satunya bus Penerbad," tuturnya. (ear/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini