Kerabat dan pelayat yang sudah berkumpul sejak pagi langsung menyambut mobil jenazah yang membawa Kapten Penerbang Sandy. Pihak keluarga langsung tidak bisa menahan tangis saat peti jenazah mulai masuk ke dalam rumah.
"Sandy, Sandy," kata kakak Sandy yang menangis ketika jenazah tiba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paman Fitria, Sriyono mengaku sangat terpukul dengan meninggalnya Sandy karena ia cukup dekat karena sering berkomunikasi ketika Sandy menjalani pendidikan di Sekolah Komando Kesatuan di Jakarta.
"Dia itu anak yang saleh, kemana dia pergi selalu pamit. Kemarin saat pendidikan enam bulan, kebetulan kena sakit, saya bawa ke pak Haji di Cipianang. Sehari sebelum puasa dia ke Kemanggisan, rumah saya untuk mengucapkan terimakasih. Dia bilang kalau juara umum," kata Sriyono sambil mengusap air matanya.
"Saya mewakili keluarga meminta maaf jika ada kesalahan almarhum. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya," imbuhnya.
Prosesi kemudian berlanjut dengan upacara persemayaman secara militer dan Brobosan oleh keluarga. Setelah itu jenazah dibawa ke Masjid untuk disalatkan dan selanjutnya dibawa ke Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal di Jalan Pahlawan Semarang.
"Seperti diketahui, Kapten Penerbang Sandi meninggal saat bertugas melaksanakan misi, bukan penerbangan latihan. Beliau layak dimakamkan di taman makam pahlawan," kata Komandan Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Kolonel Penerbang Haris Haryanto.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini