Jembatan Merah dan Eks Terminal Bus yang Disulap Jadi Taman 'Sejarah'

Revolusi Kota

Jembatan Merah dan Eks Terminal Bus yang Disulap Jadi Taman 'Sejarah'

Zainal Effendi - detikNews
Senin, 22 Jun 2015 15:01 WIB
Jembatan Merah di Surabaya (Foto: Budi Sugiharto/detikcom)
Surabaya - Jembatan Merah, saksi bisu perjuangan Arek-arek Suroboyo. Suasana di jembatan yang menghubungkan Jalan Rajawali ke Kembang Jepun ini tetap semrawut. Becak-becak banyak ditemui mangkal di tempat itu.

Becak yang mengangkut penumpang dengan melawan arus, semakin menambah keruwetan di jembatan yang menjadi pusat perhatian wisatawan manca negara ini.

Pemerintah Kota Surabaya telah berusaha menjadikan wisatawan bisa menikmati plesirnya di Jembatan Merah. Tak jauh dari Jembatan Merah yang dulunya adalah terminal bus antar kota itu telah disulap menjadi taman seluas 5.300 meter persegi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taman tersebut memiliki filosofi tersendiri, yakni sebagai refleksi perjuangan rakyat Surabaya. Taman tersebut merupakan lokasi tewasnya Brigjen A.W.S Mallaby dalam peristiwa baku tembak yang terjadi pada 30 Oktober 1945.

Kematian komandan tentara Inggris itulah yang akhirnya memicu pecahnya pertempuran 10 November di Surabaya. Di titik tersebut, terdapat rancangan pola lantai tak beraturan yang menggambarkan ledakan hebat yang menewaskan Brigjen Mallaby.

Berikutnya ada Selasar Perjuangan, dengan dinding-dinding di sisi kiri dan kanan. Di sini dapat dijumpai cerita atau pun ornamen sejarah berupa relief-relief.

Tak ketinggalan elemen bambu runcing sebagai simbol alat perjuangan arek-arek Suroboyo. Pada taman ini dipasang kelompok tonggak bambu runcing yang ditempatkan di 3 area berbeda. Masing-masing berjumlah 10 buah, 11 buah dan 45 buah. Bilangan tersebut merepresentasikan tanggal 10 November 1945.

Jadi, di sini wisatawan tak hanya bisa menikmati Jembatan Merah, tapi juga taman simbolisasi perjuangan anak bangsa melawan penjajah. (ze/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads