Pemkot Surabaya terus berusaha memberikan sesuatu yang baru. "Saya ingin Surabaya juga menjadi Kota Museum," kata Risma kepada wartawan di ruang kerjanya akhir pekan lalu.
Menurut Risma, dirinya sudah melakukan komunikasi dengan pihak ketiga atau swasta. Seperti halnya House of Sampoerna dengan museum sigaretnya, nantinya akan ada khusus museum tentang cat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyaknya museum yang isinya bermacam-macam, kata Risma, sesuai dengan sejarah perjalanan Kota Surabaya yang memang kota jasa, industri dan perdagangan serta menjadi Kota Pahlawan.
"Karena ya memang dulu sejarahnya Surabaya adalah kota industri dan perdagangan, karena itu ini yang bisa kita perbuat, kita lakukan," katanya.
Keinginan Risma melengkapi Kota Pahlawan dengan beragam museum ini tidak sekedar janji atau retorika. Sudah terbukti, di lantai dasar gedung bekas pusat perbelanjaan Siola yang kini sudah dikuasai Pemkot Surabaya disulap menjadi Museum Surabaya.
Museum yang belum lama diresmikan itu berisi properti lawas yang ditemukan di dalam kantor dinas Pemkot Surabaya. Ada kursi, almari, dokumen hingga kendaraan PMK sumbangan dari Amerika Serikat yang pernah digunakan untuk memadamkan kebakaran Siola pada tahun 1982.
"Museum Surabaya di eks Siola itu gerbang masuk kita untuk memulai yang lain. Warga sekarang bisa melihat barang-barang di masa lalu yang dimiliki pemkot, tentu kan juga punya nilai sejarah," katanya. (ze/try)