Bagi Hans, perjalanan akan selalu mengantarkan ia pada himne kehidupan. Suatu pulau yang dijuluki sebagai tempat bersemayamnya para dewa menjadi peraduannya kali ini. Ia ingin mengenal Islam di tengah masyarakat Hindu yang amat taat mengabdi.
Pegayaman merupakan jantung desa muslim di Bali. Di sinilah tinggal komunitas Nyame Selam, atau kaum muslim Pegayaman yang sudah memeluk agama Islam sejak ratusan tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lain lagi dengan tradisi unik pembukaan irigasi (subak) yang biasanya identik dengan sesaji. Masyarakat Pegayaman justru menyemarakkannya dengan doa-doa dan kalimat indah dari kitab Al Barzanji.
Tidak hanya itu, kemajemukan masyarakatnya semakin membuat Hans jatuh cinta. Hal ini ia temukan pada seorang pria bernama I Gede Suradnya. Mualaf yang merupakan anak pemangku adat dan tokoh agama yang sangat disegani di lingkungan sekitar.
Cerita hidup dan pengabdian I Gede Suradnya yang berganti nama menjadi Muhammad Hidayat ibarat sebuah lembaran buku yang tak henti mengusik kalbu. Menarik dan menginspirasi.
Tentu tak mudah melawan arus ketika suatu pilihan hidup telah teryakini. Kekaguman Hans semakin bertambah ketika menyaksikan sendiri bagaimana perjuangan I Gede Suradnya yang sudah dua kali berhaji ubu dakam memanfaatkan keahlian medisnya di tengah masyarakat. Semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT.
Bagaimanakah kisah perjalanan Hans selengkapnya di Pulau Dewata? Bagaimana ia mengambil hikmah dari segala kisah yang terlewati?
Saksikan selengkapnya di program "Hijrah" edisi "Syahadat dari Pulau Dewata" pada Minggu, 21 Juni 2015 pukul 05.15 WIB di Trans7. (nwk/trq)











































