"Ada penipu seolah-olah sedang haji juga mendekati jemaah kita. Bilang hati-hati di dalam (masjidil haram/ masjid-red) banyak pencari, tutur Satops Armina Abu Haris di sela-sela Gladi Haji di Asrama Pondok Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (9/6/2015).
Penipu itu lalu menyarankan agar jemaah haji itu menitipkan barangnya ke loker. Mereka berbagi loker yang sama lalu masuk ke dalam masjid untuk ibadah.
Di tengah-tengah ibadah, sang penipu meminta kunci loker pada jemaah dengan alasan hendak mengambil barang. Sudah bisa ditebak, sang penipu tak kunjung kembali setelah itu.
"Lenyap barang-barangnya," kata Abu Haris.
Kasus kehilangan barang baik karena lalai maupun kejahatan sering terjadi di Tanah Suci. Tak cuma ditipu, jemaah juga kadang mengalami kekerasan.
"Ada yang dirampas," tuturnya.
Jika dokumen berharga seperti paspor yang hilang, Abu Haris meminta jamaah tidak perlu khawatir. Pemerintah melalui Konjen Jeddah akan mengurus Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) sebagai penggantinya.β
Siapakah orang yang tega menipu jemaah haji Indonesia? Abdul Haris cuma tersenyum saat ditanya apakah pelaku nya orang Indonesia juga.
Kehilangan adalah salah satu kasus yang kerap menimpa jemaah haji Indonesia. Masih ada yang lain seperti tersesat, kecelakaan dan kebakaran.
"Jumlah rata-rata jamaah yang tersesat tiap tahun antara 3.000-4.000 orang. Itu yang tercatat," kata Abdul Haris.
(gah/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini