"Bleketepe itu anyaman daun kepala yang berwarna hijau," kata ahli tradisi adat Jawa, KPA Winarso Utomo, kepada detikcom, Senin (8/6/2015).
Bleketepe dipasang oleh pihak keluarga pengantin perempuan.Β Orangtua Selvi Ananda akan memasang bleketepe, Rabu (10/6) besok. Sedangkan hari ini, mereka hanya memasang tarub (tenda) dan persiapan tembungan atau lamaran dalam tradisi Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bleketepe atau atap daun kelapa itu ditiru orang, lalu disebut tarub sesuai nama Ki Ageng Tarub," kata Winarso.
Jika mengikuti tradisi, ada tata cara khusus untuk memasang bleketepe. Bapak mempelai wanita naik tangga, sedangkan istrinya memegangi tangga sambil membawa bleketepe. Keduanya bahu-membahu memasang bleketepe.
"Itu maknanya memang gotong royong," kata Winarso.
Dulu, tarub di rumah mempelai berupa anyaman dedaunan. Tapi sekarang bisa saja diganti tenda. Khusus untuk bleketepe dari daun kelapa, bagi sebagian orang tetap dilakukan. Termasuk keluarga Selvi. Harapannya, tamu-tamu yang datang akan mendapatkan keteduhan di rumah kontrakan orangtua Selvi Ananda. (try/nrl)