Ia menilai Gunung Kinabalu berbeda dengan gunung yang berada di Indonesia. Namun, keinginan ini justru memberikannya pengalaman hidup yang tak pernah terbayangkan.
"Saya turun Gunung Kinabalu, gempa baru terjadi. Saya ingat betul bagaimana orang Indonesia yang ketemu saya berpasan saat turun. Mereka waktu itu hendak naik," kata Umar saat dikonfirmasi, Minggu (7/6/2015).
Awalnya, Umar mengaku mendapat kuota jatah mendaki Kinabalu pada hari Kamis (4/6) sampai Sabtu (6/6). Tapi, pihak agen tiba-tiba memajukan waktunya menjadi Selasa (2/6) sampai Jumat (5/5). Majunya waktu ini dianggapnya sebagai jalan penyelamat dari bencana gempa.
"Coba kalau saya tetap yang tanggal 4 sampai 6 Juni. Kena sudah saya. Tapi, ini berkat jalan Allah akhirnya dimajuin," sebut politisi 52 tahun itu.
Bakal terjadinya gempa ini tak pernah menjadi firasat Umar sejak hari pertama tiba di Kinabalu. Kejadian ini membuatnya miris karena dia harus melihat batu-batu besar yang jatuh dan menimpa para pendaki gunung dari negara lain termasuk Indonesia. Meski sebentar, Umar pun harus berjibaku menolong sesama pendaki.
"Saya enggak nyangka kalau begitu. Saya turun tapi dikasih lihat peristiwa itu. Waktu sebentar, ya saya manfaatkan untuk menolong," tutur pria asal Sulawesi Tenggara itu.
Gempa 6 SR mengguncang Kinabalu, Sabah, Malaysia pada Jumat (5/6). SAR Malaysia menyebut total korban tewas hingga saat ini sebanyak 19 orang.
(hat/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini