Gusti Hadi tampak memasuki Gedong Jene di komplek Keraton Yogyakarta, Kamis (21/5/2015) โpukul 07.30 WIB. Dia hadir bersama para saudaranya.
"Kami ini para putra dari ibu pertama KRay Pintoko Purnomoโ, istri pertama Sri Sultan IX. Putranya ada 5," ujar Gusti Hadi usai bertemu Sultan.
Hal ini disampaikan Gusti Hadi kepada wartawan di kantor Security Keraton Yogyakarta, Kamis (21/5/2015). Terdapat 5 anak Sri Sultan HB IX dari istri pertama yakni (alm) Gusti Kanjeng Ratu Anom yang pagi tadi diwakili putranya RM Oggy Santigi, GBRay Murdokusumo, GBRay Darmokusumo, (alm) KGBH Hadikusumo, dan GBPH Hadisuryo.
"Tadi sudah di bertemu Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubawono. Kita minta penjelasan, karena kita lihat dari media. Setelah sekarang bertemu, mendapat penjelasan lebih jelas," tuturnya.
Gusti Hadi bercerita pertemuan itu merupakan inisiatif dari pihak putra-putri dari istri pertama Sri Sultan HB IX. Kepada Sultan, mereka menyampaikan perbedaan pendapat terkait isi Sabda Raja dan Dawuh Raja.
"Kami memang beda pendapat tapi mohon dengan sangat jangan sampai putra putri Sultan HB IX berantakan. Harus tetap solid," imbuh Gusti Hadi.
Dari para adik Sultan yang bertemu, hanya GBRay yang hadir pada Sabda Raja dan Dawuh Raja. Gusti Hadi mengatakan dirinya tak datang karena sedang sakit di Jakarta.
"Kita beda pendapat. Kita tetap jaga paugeran. Tidak ditambah atau dikurangi, kalau begitu, tidak ada Ratu perempuan karena khalifatullah itu milik laki-laki," jelas Gusti Hadi.
Pertemuan itu berlangsung secara tertutup selama sekitar 1 jam. Sultan menemui para adiknya menggunakan pakaian adat Jawa. Sedangkan para adik Sultan kompak menggunakan โbatik.
"Kami memang muncul terakhir, kita melihat apa yang diceritakan media. Kalau ada media yang menulis perebutan tahta, kami sama sekali tidak seperti itu," tuturnya.
โMereka sempat menyampaikan kekecewaannya kepada Sultan karena tak diajak bicara saat polemik itu muncul.
"Kalau bicara dulu mungkin tidak seperti ini. Saya tidak bisa menyalahkan adik-adik saya. Ini polemik muncul dadakan," kata Gusti Hadi.
(Sukma Indah Permana/Triono Wahyu Sudibyo)