Dalam keterangan yang disampaikan Pemkab Sleman, Senin (18/5/2015), acara labuhan tersebut diawali pada Selasa (19/5) pukul 08.00 WIB berupa penyerahan uba rampe labuhan dari Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat kepada Camat Depok di Pendopo Kecamataan Depok.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, AA Ayu Laksmidewi Uba rampe tersebut oleh para abdi dalem dan Camat Depok diarak ke Kecamatan Cangkringan.
Adapun prosesi selanjutnya, pada pukul 09.30 WIB Camat Depok menyerahkan uba rampe tersebut kepada Camat Cangkringan di Pendopo Kecamatan Cangkringan. Camat Cangkringan kemudian menyerahkan ubarampe tersebut kepada Juru Kunci Gunung Merapi Mas Kliwon Suraksohargo atau yang akrab dipanggil dengan Pak Asih.
Selanjutnya, juru kunci Gunung Merapi akan membawa ke balai labuhan di Kinahrejo dengan pengawalan bregada, abdi dalem, sedang masyarakat dengan menggunakan kendaraan jeep melewati Huntap Plosokerep.
Kemudian, di balai labuhan di Kinahrejo, pendopo petilasan Mbah Maridjan sekitar pukul 11.30 WIB diadakan upacara seremonial dan diselingi fragmen labuhan dan kesenian tradisional jathilan.
“Pada malam harinya pukul 19.00 WIB di Balai Labuhan di Kinahrejo dilakukan doa dan kenduri wilujengan dilanjutkan dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dengan lakon ‘Dumadining Gunung Merapi’ oleh Dalang Ki Cermo Suwondo,” terang Ayu Laksmidewi.
Kemudian baru pada Rabu (20/5) mulai pukul 06.00 WIB rangkaian uba rampe akan diarak dalam perjalanan sekitar dua jam menuju ke Bangsal Sri Manganti untuk dilakukan upacara resmi Labuhan Merapi.
“Uba rampe yang dilabuh berupa sinjang limar satu lembar, sinjang cangkring satu lembar, semekan gadhung satu lembar, semekan gadhung melati satu lembar, paningset udaraga satu lembar, kambil watangan satu biji, seswangen 10 biji, seloratus lisah konyoh satu buntal, yotro tindih dua amplop, destar doromuluk satu lembar. Ikut menyertai uba rampe labuhan yakni kembang setaman, nasi tumpeng, ingkung serta serundeng, yang dibagikan kepada setiap pengunjung selesai upacara labuhan,” tutup Ayu Laksmi.
(ndr/mad)