Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengkubuwono X menggelar konferensi pers yang terbuka untuk umum untuk memaparkan sabda dan perintah raja. Sultan memaparkan alasan mengubah namanya lewat sabda.
"Wonten nopo, ada apa nggantos, ngganti buwono dados atau jadi bawono (Ada apa, ada apa mengganti, mengganti buwono menjadi bawono)," kata Sultan dalam konferensi pers di depan ratusan warga Yogyakarta di kediaman GKR Mangkubumi, Jl Panembahan yang berada di lingkungan keraton, Jumat (8/5/2015) pukul 16.30 WIB.
Sultan yang didampingi permaisuri GKR Hemas kemudian memaparkan alasan mengganti namanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam bahasa Indonesia, kalimat tersebut berarti buwono adalah cakupan yang lebih kecil sedangkan bawono lebih besar. Kalau buwono dimaknai daerah maka bawono maknanya nasional, jika buwono nasional maka bawono adalah internasional.
Sabda tersebut diucapkan Sultan pada 30 April 2015, dilanjutkan dengan perintah Sultan pada
5 Mei 2015 yang mengubah nama anaknya GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi.
(van/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini