Mengintai di Atas Genting, Cara Polisi Gerebek WN Tiongkok di Pasar Minggu

Mengintai di Atas Genting, Cara Polisi Gerebek WN Tiongkok di Pasar Minggu

- detikNews
Kamis, 07 Mei 2015 16:24 WIB
Mengintai di Atas Genting, Cara Polisi Gerebek WN Tiongkok di Pasar Minggu
Jakarta - Butuh waktu hampir satu bulan bagi petugas Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk mengintai aktivitas 33 WN Tiongkok di sebuah rumah mewah di Jl Kenanga No 44 RT 07/02 Cilandak Timur, Jaksel. Upaya penyamaran pun dilakukan hingga mengintai lewat atas genting rumah tetangga.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengatakan kasus terungkap setelah pihaknya mendapatkan laporan warga yang mencurigai aktivitas penghuni rumah berlantai 2 tersebut.

"Anggota mulai melakukan penyelidikan di lokasi sejak tanggal 8 April 2015," kata Herry kepada detikcom, Kamis (7/5/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah anggota, ia turunkan ke lokasi untuk menyelidiki apakah ada tindak kejahatan di rumah tersebut. Awalnya, polisi tidak mengetahui jika di rumah tersebut ada kejahatan carding.

"Awalnya kami mengira di situ ada kegiatan prostitusi online," ungkapnya.

Tim yang ditugaskan untuk mengawasi kegiatan di rumah tersebut diperintahkan ke lokasi. Seorang anggota berpangkat Iptu kemudian ke lokasi untuk melakukan pengintaian. "Tadinya saya pikir susah untuk menyelidikinya sebab rumah tersebut selalu tertutup," kata polisi tersebut.

Namun ia tidak kehilangan akal. Anggota tersebut kemudian mencoba mendekati warga yang rumahnya berada persis di sebelah kanan rumah yang ditempati para WN Tiongkok ini.

"Kemudian saya minta izin sama ibu yang tinggal di sebelah, saya jelaskan sama beliau bahwa saya anggota polisi yang sedang melakukan penyelidikan di rumah tersebut," jelasnya.

Sang pemilik rumah pun memberi izin. Hingga akhirnya, anggota tersebut menyamar di rumah warga tersebut sebagai satpam.

"Selama penyelidikan memang terlihat jarang ada aktivitas di rumah tersebuy," ungkapnya.

Suatu waktu, anggota yang mengintai ini melihat seorang perempuan keluar dari rumah tersebut pada pagi hari. Ia pun kemudian mengikuti wanita yang berjalan kaki ke arah utara.

"Setelah saya ikuti, ternyata dia pergi ke warung yang jaraknya sekitar 300 meter dari rumahnya itu," imbuhnya.

Anggota pun curiga, sebab, di sekitar rumah tersebut ada warung. Namun, penghuni rumah bercat putih itu lebih memilih warung yang jauh.

"Perempuan ini di warung itu beli banyak makanan ringan sama soft drink saja," katanya.

Di warung tersebut, lanjut dia, wanita tersebut rupanya tidak berkata-kata. Hanya tulisan pada secarik kertas saja yang berisi daftar makanan dan minuman yang akan dibeli.

"Berapa tagihan belanjaan yang harus dibayar pun dituliskan oleh pemilik warung dalam secarik kertas. Rupanya orang ini memang tidak bisa berbahasa Indonesia, di situ saya mulai curiga," tuturnya.

Pada kesempatan lain, anggota ini mendapati mobil pengangkut sampah mengambil sampah di rumah tersebut. Anggota ini makin curiga karena tukang sampah tidak diizinkan masuk ke dalam rumah tersebut.

"Saya makin curiga karena mobil sampahnya itu bukan mobil sampah yang biasa digunakan warga situ. Mereka pakai mobil pengangkut sampah khusus," ungkapnya.

Kecurigaan makin menguat, ketika didapati 2 unit mobil yang hanya datang ke rumah tersebut pada dini hari. Namun mobil tersebut luput dari pengawasan anggota, kapan keluar dari rumah tersebut.

Karena tidak dapat mengetahui aktivitas di dalam rumah tersebut, anggota ini menempuh jalan terakhir. Yakni mengintai di atas genting rumah warga.

"Lalu saya diizinkan naik ke atas genting, baru di situ saya tahu ada aktivitas banyak perempuan dan laki-laki yang sedang berenang," tuturnya.

Dari hasil pemantauan anggota ini di atas genting ini, para penghuni rupanya tidak ada satupun yang berbahasa Indonesia. Dari situ, anggota menduga ada kegiatan prostitusi di rumah tersebut.

Ia pun melaporkan hasil pengintaian tersebut kepada atasannya.

"Tetapi setelah digeledah tadi malam, ternyata bukan prostiusi, melainkan penipuan carding," tutupnya.

(mei/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads