3 Perempuan Cantik Meksiko ini Lari dan Tewas karena Geng Narkoba

3 Perempuan Cantik Meksiko ini Lari dan Tewas karena Geng Narkoba

- detikNews
Selasa, 28 Apr 2015 18:12 WIB
3 Perempuan Cantik Meksiko ini Lari dan Tewas karena Geng Narkoba
(Foto: Facebook)
Jakarta - Meksiko sudah lama dikenal sebagai 'markas' geng narkoba di dunia. Para geng narkoba itu tak segan menyuap, korupsi, mengancam, hingga membunuh siapa saja yang menghalangi mereka dengan brutal. Termasuk 3 perempuan cantik Meksiko ini. Siapa saja mereka?

(Foto: Facebook)

1. Mahasiswi 20 Tahun Kepala Kepolisian

(Foto: AFP)
Marisol Valles Garcia, seorang mahasiswi krimonologi dan orangtua tunggal bagi seorang bayi, menjadi kepala polisi di Kota Praxedis G Guerrero, kota berpenduduk 8.500-10.000 orang, sejak Oktober 2010. Kota Praxedis merupakan kota narkoba paling berbahaya di Meksiko.

Banyak yang menyebut mahasiswi kriminologi itu sebagai wanita paling berani di Meksiko. Sebab Garcia merupakan satu-satunya orang yang mau menerima jabatan kunci tersebut. Apalagi mengingat belakangan ini kerap terjadi penculikan bahkan pembunuhan perwira polisi.

Dia merupakan bagian dari percobaan membentuk departemen kepolisian yang lebih banyak melakukan kerja sosial dan memulihkan kepercayaan masyarakat. Garcia memimpin aparat kepolisian yang hanya terdiri dari 13 petugas, 9 di antaranya perempuan. Kota tempat Garcia memimpin kepolisian dihuni oleh hampir 10 ribu jiwa. Kota tersebut terletak di negara bagian Chihuahua, Meksiko.

Garcia menyatakan, dia tidak akan menanggulangi kejahatan narkoba, sebab itu tugas tentara dan polisi federal. Tugasnya hanya berurusan dengan kejahatan ringan seperti pencurian sepeda, mabuk-mabukan, dan kekerasan rumah tangga. Dia memilih tidak mengenakan seragam polisi dan tidak membawa senjata api. Dia juga menolak pengawalan dan berniat memperbanyak anggota polisi wanita.

Garcia mengajukan izin tidak masuk kerja pada 2 Maret 2011 dan seharusnya kembali mengantor pada Senin, 7 Maret 2011. Di sela cuti, beredar kabar dia mendapatkan ancaman pembunuhan dan mencoba mencari suaka ke AS. Ketika pejabat Kota Praxedis mencoba mengontaknya, selalu tidak nyambung. Akhirnya Walikota Praxedis Jose Luis Guerrero memecatnya pada 7 Maret.

Imigrasi AS membenarkan bahwa Garcia sempat ditahan di pusat detensi imigrasi El Paso, Texas, AS,setelah kabur dari posnya. Tapi kini dia telah dikeluarkan dari tahanan dan tak diungkapkan keberadaannya di AS.

Kartel narkoba Sinaloa dan Juarez terlibat dalam pertikaian sengit untuk mengontrol Ciudad Juarez dan wilayah di sekitarnya termasuk Kota Praxedis, yang merupakan kawasan kunci untuk menyelundupkan obat-obatan terlarang ke pasar AS yang menguntungkan. Dengan tingkat pembunuhan yang tinggi, kawasan ini menjadi kawasan paling mematikan di dunia.

1. Mahasiswi 20 Tahun Kepala Kepolisian

(Foto: AFP)
Marisol Valles Garcia, seorang mahasiswi krimonologi dan orangtua tunggal bagi seorang bayi, menjadi kepala polisi di Kota Praxedis G Guerrero, kota berpenduduk 8.500-10.000 orang, sejak Oktober 2010. Kota Praxedis merupakan kota narkoba paling berbahaya di Meksiko.

Banyak yang menyebut mahasiswi kriminologi itu sebagai wanita paling berani di Meksiko. Sebab Garcia merupakan satu-satunya orang yang mau menerima jabatan kunci tersebut. Apalagi mengingat belakangan ini kerap terjadi penculikan bahkan pembunuhan perwira polisi.

Dia merupakan bagian dari percobaan membentuk departemen kepolisian yang lebih banyak melakukan kerja sosial dan memulihkan kepercayaan masyarakat. Garcia memimpin aparat kepolisian yang hanya terdiri dari 13 petugas, 9 di antaranya perempuan. Kota tempat Garcia memimpin kepolisian dihuni oleh hampir 10 ribu jiwa. Kota tersebut terletak di negara bagian Chihuahua, Meksiko.

Garcia menyatakan, dia tidak akan menanggulangi kejahatan narkoba, sebab itu tugas tentara dan polisi federal. Tugasnya hanya berurusan dengan kejahatan ringan seperti pencurian sepeda, mabuk-mabukan, dan kekerasan rumah tangga. Dia memilih tidak mengenakan seragam polisi dan tidak membawa senjata api. Dia juga menolak pengawalan dan berniat memperbanyak anggota polisi wanita.

Garcia mengajukan izin tidak masuk kerja pada 2 Maret 2011 dan seharusnya kembali mengantor pada Senin, 7 Maret 2011. Di sela cuti, beredar kabar dia mendapatkan ancaman pembunuhan dan mencoba mencari suaka ke AS. Ketika pejabat Kota Praxedis mencoba mengontaknya, selalu tidak nyambung. Akhirnya Walikota Praxedis Jose Luis Guerrero memecatnya pada 7 Maret.

Imigrasi AS membenarkan bahwa Garcia sempat ditahan di pusat detensi imigrasi El Paso, Texas, AS,setelah kabur dari posnya. Tapi kini dia telah dikeluarkan dari tahanan dan tak diungkapkan keberadaannya di AS.

Kartel narkoba Sinaloa dan Juarez terlibat dalam pertikaian sengit untuk mengontrol Ciudad Juarez dan wilayah di sekitarnya termasuk Kota Praxedis, yang merupakan kawasan kunci untuk menyelundupkan obat-obatan terlarang ke pasar AS yang menguntungkan. Dengan tingkat pembunuhan yang tinggi, kawasan ini menjadi kawasan paling mematikan di dunia.

2. Ratu Kecantikan

(Foto: EPA)
Seorang ratu kecantikan Meksiko, Maria Susana Flores Gamez, tewas dalam baku tembak antara tentara Meksiko dan sejumlah pria bersenjata yang merupakan geng narkoba. Kejaksaan setempat menyebut Flores merupakan bagian dari geng narkoba itu.

Flores dilaporkan tengah berada dalam mobil bersama kekasihnya, yang diduga sebagai seorang pembunuh bayaran geng narkoba. Kekasih Flores juga tewas dalam insiden baku tembak di negara bagian Sinaloa pada Sabtu, 24 November lalu. Bahkan menurut pihak kejaksaan Sinaloa, Flores merupakan bagian dari geng narkoba tersebut. Senjata AK-47 ditemukan di dekat mayat model cantik itu usai baku tembak, yang secara total merenggut 5 nyawa tersebut.

Namun keluarga wanita berumur 22 tahun itu membantah keras hal tersebut. Surat kabar Meksiko, La Presnsa memberitakan seperti dilansir Daily Mail, Rabu (28/11/2012), keluarga Flores membantah wanita itu tengah bersama geng narkoba tersebut saat kejadian. Menurut pihak keluarga, Flores hanya kebetulan melintas di daerah tersebut. Wanita muda itu tengah dalam perjalanan menuju tempat kerjanya ketika dirinya terperangkap dalam baku tembak itu. Pihak keluarga mengklaim bahwa Flores tidak terlibat dengan kartel narkoba.

Geng narkoba tersebut terkait dengan Orso Ivan Gastelum, pemimpin kelompok pembunuh bayaran yang bekerja untuk kartel narkoba Sinaloa yang terkenal kejam. Flores dinobatkan sebagai Miss Sinaloa 2012 dan ikut serta dalam kontes kecantikan Miss Oriental Tourism di China pada Mei 2012. Pemakamannya telah digelar di Culiacan, ibukota Sinaloa pada Minggu, 25 November 2012 waktu setempat.

2. Ratu Kecantikan

(Foto: EPA)
Seorang ratu kecantikan Meksiko, Maria Susana Flores Gamez, tewas dalam baku tembak antara tentara Meksiko dan sejumlah pria bersenjata yang merupakan geng narkoba. Kejaksaan setempat menyebut Flores merupakan bagian dari geng narkoba itu.

Flores dilaporkan tengah berada dalam mobil bersama kekasihnya, yang diduga sebagai seorang pembunuh bayaran geng narkoba. Kekasih Flores juga tewas dalam insiden baku tembak di negara bagian Sinaloa pada Sabtu, 24 November lalu. Bahkan menurut pihak kejaksaan Sinaloa, Flores merupakan bagian dari geng narkoba tersebut. Senjata AK-47 ditemukan di dekat mayat model cantik itu usai baku tembak, yang secara total merenggut 5 nyawa tersebut.

Namun keluarga wanita berumur 22 tahun itu membantah keras hal tersebut. Surat kabar Meksiko, La Presnsa memberitakan seperti dilansir Daily Mail, Rabu (28/11/2012), keluarga Flores membantah wanita itu tengah bersama geng narkoba tersebut saat kejadian. Menurut pihak keluarga, Flores hanya kebetulan melintas di daerah tersebut. Wanita muda itu tengah dalam perjalanan menuju tempat kerjanya ketika dirinya terperangkap dalam baku tembak itu. Pihak keluarga mengklaim bahwa Flores tidak terlibat dengan kartel narkoba.

Geng narkoba tersebut terkait dengan Orso Ivan Gastelum, pemimpin kelompok pembunuh bayaran yang bekerja untuk kartel narkoba Sinaloa yang terkenal kejam. Flores dinobatkan sebagai Miss Sinaloa 2012 dan ikut serta dalam kontes kecantikan Miss Oriental Tourism di China pada Mei 2012. Pemakamannya telah digelar di Culiacan, ibukota Sinaloa pada Minggu, 25 November 2012 waktu setempat.

3. Wali Kota

(Foto: hwcdn.net)
Setelah sempat lolos dari dua percobaan pembunuhan, seorang wanita yang menjadi wali kota Tiquicheo di Meksiko ditemukan tewas. Wanita ini tewas setelah merelakan dirinya diculik oleh geng narkoba setempat, demi menyelamatkan nyawa putrinya.

Maria Santos Gorrostieta tengah mengantarkan putrinya ke sekolah pada pagi hari, ketika tiba-tiba mobilnya dihadang oleh sebuah mobil yang berisi orang-orang tak dikenal. Insiden tersebut terjadi di kawasan Morelia, Meksiko pada 12 November lalu. Wanita berusia 36 tahun ini ditarik keluar dari mobilnya dan kemudian dianiaya. Sejumlah saksi mata melihat insiden ini, namun mereka tidak berani menolong karena pria-pria tersebut membawa senjata.

Para saksi mata menuturkan bagaimana Gorrostieta memohon agar putrinya tetap selamat. Dengan sukarela, Gorrostieta memasuki mobil pelaku. Gorrostieta kemudian dibawa pergi pelaku, sedangkan putri kecilnya hanya bisa menangis ditinggal di lokasi tersebut. Selama beberapa minggu, keluarga Gorrostieta cemas dan panik menunggu telepon pelaku yang biasanya meminta uang tebusan. Namun tidak pernah ada telepon tersebut.

Hingga akhirnya, Gorrostieta ditemukan sudah tak bernyawa di wilayah San Juan Tararameo, Cuitzeo Township. Jasad Gorrostieta ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki terikat dengan kondisi tubuh penuh luka. Diduga dia ditusuk, dibakar, dan dipukuli oleh pelaku sebelum akhirnya tewas. Demikian seperti dilansir Daily Mail, Selasa (27/11/2012).

Pada percobaan pembunuhan pertama tahun 2009, Gorrostieta lolos namun suaminya terbunuh. Percobaan pembunuhan kedua tahun 2011, dia juga bisa lolos, namun sempat mengadakan jumpa pers dengan menunjukkan luka-luka tembak dan sayatan di perut. Namun kali ketiga, Gorrostieta harus rela mengorbankan diri demi anaknya. Gorrostieta meninggalkan 3 anak.

3. Wali Kota

(Foto: hwcdn.net)
Setelah sempat lolos dari dua percobaan pembunuhan, seorang wanita yang menjadi wali kota Tiquicheo di Meksiko ditemukan tewas. Wanita ini tewas setelah merelakan dirinya diculik oleh geng narkoba setempat, demi menyelamatkan nyawa putrinya.

Maria Santos Gorrostieta tengah mengantarkan putrinya ke sekolah pada pagi hari, ketika tiba-tiba mobilnya dihadang oleh sebuah mobil yang berisi orang-orang tak dikenal. Insiden tersebut terjadi di kawasan Morelia, Meksiko pada 12 November lalu. Wanita berusia 36 tahun ini ditarik keluar dari mobilnya dan kemudian dianiaya. Sejumlah saksi mata melihat insiden ini, namun mereka tidak berani menolong karena pria-pria tersebut membawa senjata.

Para saksi mata menuturkan bagaimana Gorrostieta memohon agar putrinya tetap selamat. Dengan sukarela, Gorrostieta memasuki mobil pelaku. Gorrostieta kemudian dibawa pergi pelaku, sedangkan putri kecilnya hanya bisa menangis ditinggal di lokasi tersebut. Selama beberapa minggu, keluarga Gorrostieta cemas dan panik menunggu telepon pelaku yang biasanya meminta uang tebusan. Namun tidak pernah ada telepon tersebut.

Hingga akhirnya, Gorrostieta ditemukan sudah tak bernyawa di wilayah San Juan Tararameo, Cuitzeo Township. Jasad Gorrostieta ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki terikat dengan kondisi tubuh penuh luka. Diduga dia ditusuk, dibakar, dan dipukuli oleh pelaku sebelum akhirnya tewas. Demikian seperti dilansir Daily Mail, Selasa (27/11/2012).

Pada percobaan pembunuhan pertama tahun 2009, Gorrostieta lolos namun suaminya terbunuh. Percobaan pembunuhan kedua tahun 2011, dia juga bisa lolos, namun sempat mengadakan jumpa pers dengan menunjukkan luka-luka tembak dan sayatan di perut. Namun kali ketiga, Gorrostieta harus rela mengorbankan diri demi anaknya. Gorrostieta meninggalkan 3 anak.
Halaman 2 dari 8
(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads