Sesaat Sebelum Istrinya Dibunuh, Direktur BIN Sempat Pulang

Sesaat Sebelum Istrinya Dibunuh, Direktur BIN Sempat Pulang

- detikNews
Senin, 14 Feb 2005 15:20 WIB
Bekasi - Polrestro Bekasi masih terus menyelidiki kasus pembunuhan istri Direktur Operasional BIN (Badan Intelijen Negara) Abdurrahman Pellu, Ny Barkah Hani. Motif pembunuhan belum jelas. Keterangan tetangga, beberapa jam sebelum Barkah dibunuh, Pellu sempat pulang ke rumah sebentar. Sehari-hari Pellu dan Barkah Hani tinggal di rumah kontrakan di Jl. Palem III Blok G-4, nomor 13, RT 09/15 Kelurahan Jati Makmur, Pondok Gede, Bekasi. Rumah ini dikontrak dua tahun lalu, dan kontrak akan habis pada Mei 2005. Jangan bayangkan rumah kontrakan ini mewah. Rumah bertipe 36 ini ini berada di perumahan yang sederhana. Dalam pantauan detikcom, Senin (14/2/2005), rumah ini juga tidak rapi. Di bagian depan rumah, tampak tumpukan mebel-mebel yang sudah rusak. Sebelum mengontrak rumah tersebut, sebelumnya Pellu dan Barkah mengontrak rumah tidak jauh dari rumah kontrakan saat ini. Pellu dan Barkah tinggal di rumah ini bersama-sama anaknya. Pellu dan Barkah dikaruniai tiga anak, Soraya (kelas III SMU 67), Sarah (kelas II SD), dan Jihan (2). Ikut juga tinggal di dalam rumah ini dua orang pembantu, Irma dan Tomo. Pembunuhan terhadap Barkah Hani sempat mengejutkan para tetangganya. Barkah Hani dikenal sebagai orang baik, meski kelihatannya orang agak keras. Menurut Ny Supriyono, tetangga yang tinggal di depan rumah korban, sehari-hari gaya bicara maupun sifat Hani Barkah agak sedikit keras. "Kalau seseorang belum kenal, mungkin dia tidak akan suka kepada Bu Barkah. Kalau terima telepon dari para pelanggannya, suara Bu Barkah sering kedengaran sampai luar. Meski suaranya keras, tapi dia sebetulnya gak marah. Jadi, kalau sudah kenal dekat, dia itu orangnya baik," kata Ny Supriyono. Ny Supriyono termasuk tetangga yang bisa bergaul dengan Ny Barkah. Bahkan, Ny Barkah sering curhat kepadanya. Salah satunya, dua minggu lalu, Ny Barkah bercerita bahwa suaminya diangkat sebagai direktur (BIN). "Saat itu, dia cerita bahwa hatinya lagi senang, karena suaminya diangkat jadi direktur," ujarnya. Namun, saat itu, Ny Barkah mengeluh, gara-gara jabatan baru itu, suaminya jarang berada di rumah. "Sebelum-sebelumnya, Pak Pellu setiap hari pulang ke rumah itu. Tapi Ny Barkah mengeluh sekarang jarang pulang, karena suaminya banyak tugas," kata dia. Sementara itu, seorang satpam di perumahan tersebut, Priyatno menceritakan, pada Sabtu (12/2/2005) malam, sekitar pukul 19.30 WIB, Pellu sempat pulang ke rumah kontrakannya itu. Jadi, Pellu pulang ke rumah hanya beberapa jam sebelum kejadian nahas terhadap Ny Barkah terjadi. Jenazah Ny Barkah ditemukan pukul 04.00 WIB, Minggu (13/2/2005) di Jl. Raya Kampung Setu, Bekasi. Tapi, kata Priyatno, Pellu hanya pulang sebentar, setelah itu pulang meninggalkan rumahnya lagi. Pellu hanya ada di rumah selama sekitar setengah jam. "Saya sempat bertegur sapa dengan beliau. Saya tanya, kok pergi lagi. Dia menjawab, iya nih buru-buru," kisah Priyatno. Merintis Usaha Mebel Ny Barkah, termasuk orang yang tekun berusaha. Berdasarkan informasi yang didapatkan detikcom/B>, Ny Barkah merintis usaha mebel sejak dua tahun lalu. Barkah menitipkan barang-barang mebel ke sejumlah toko, baik di Bekasi maupun Jakarta. Saat awal, Barkah sering menggunakan transportasi ojek untuk keliling ke toko-toko pelanggannya. Tukang ojek bernama Birin jadi tukang ojek pribadinya. Birin juga ikut membantu bisnis Barkah ini dari awal.Usaha Barkah maju. Setahun lalu, Barkah bisa membeli mobil -300 bak terbuka. Sejak saat itu, Barkah tidak lagi menggunakan transportasi ojek untuk datang ke pelanggannya, tapi sudah menggunakan mobil pribadinya itu. (asy/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads