"Tangan diikat terus, dilepas kalau mau solat saja," kata Thalib kepada detikcom, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/4/2015).
Meski sudah meyakinkan kepada para pelaku jika dirinya tidak akan kabur, para pelaku tetap tidak mempercayainya. Mereka tetap mengikat tangan Thalib karena tidak kunjung memberitahukan keberadaan Kemal Rafli, putra keempatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak dijemput di rumahnya di De Hill, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jaksel, kakek Thalib sudah tahu jika dirinya diculik dan disekap gara-gara urusan utang-piutang anaknya. Kakek yang biasa disebut Aba oleh anak-anaknya itu sudah menyarankan kepada para pelaku untuk melaporkan anaknya ke polisi.
"Kalau memang ada urusan sama Kemal, saya bilang ya lapor sajaβ sama polisi, nanti polisi yang tangkep," imbuhnya.
(mei/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini