Batu yang didominasi warna kuning, putih hitam itu masih dalam bongkahan sebesar buah kelapa hijau. Batu itu asli dari tanah Papua.
"Ini dari Raja Ampat, Papua," kata Said Marsalin si pemilik batu kepada detikcom di lokasi pameran, Sabtu (18/4/2015) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu kg kalau di sini Rp 15 juta," katanya.
Di stan pameran, pria asal Tidore ini hanya menjual batu-batu dari Papua, seperti Panca Warna Raja Ampat dan Badar Emas.
Said dulunya adalah anggota Satpol PP di Sorong, Papua. Namun sejak 2012 lalu dia memilih berbisnis batu dan meninggalkan pekerjaannya. "Untungnya lumayan," kata Said.
Pameran batu itu digelar dalam acara Expo Simposium dan Great Stone Nusantara 2015 bertemakan "Batu Mulia Indonesia antara Budaya dan Bisnis dalam Menembus Pasar Global" yang digelar dalam rangka Peringatan 60 Tahun KAA di Museum Indonesia, TMII. Pameran berlangsung tanggal 15-21 April.
(slm/fdn)