Slamet menceritakan, awalnya dia hanya ingin berkunjung ke rumah neneknya di Bojong Kavling, Cengkareng, Jakarta Barat. Di sana lalu melihat korban dan teman-temannya minum-minum anggur.
"Gue ikut minum juga dikasih segelas lalu anggurnya habis terus dia minta duit gue kasih Rp 20 ribu. Emang maboknya rese dia," ungkap Slamet yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot saat memberi keterangan di Polres Jakarta Barat, Rabu (1/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia hina ibu saya, marah-marahin ibu saya, dibentak-bentak terus mencampuri urusan ibu saya. Saya nggak terima saya ajak ribut saja. Tapi saat itu dilerai," ujar Slamet.
Namun, saat di pinggir Kali Angke, pelaku kembali ketemu korban dan kembali beradu mulut. Lalu, pelaku kesal dan menusuk korban dengan pisau bekas yang ditemukannya di sekitar lokasi.
"Saya tusuk dadanya, tapi masih hidup lalu saya tusuk lagi. Karena masih hidup juga saya dorong ke dalam kali. Lalu saya pergi," tutup Slamet yang baru menikah satu bulan itu.
(spt/ndr)