Timbulkan Efek Psiko Aktif, Tanaman Khat Sering Dikonsumsi Turis Arab

Timbulkan Efek Psiko Aktif, Tanaman Khat Sering Dikonsumsi Turis Arab

- detikNews
Rabu, 01 Apr 2015 12:35 WIB
Cisarua - BNN menemukan ladang Tanaman Khat (ghat, miira) di 2 kawasan villa yang berada di Cisarua, Bogor. Tanaman ilegal yang mengandung zat katinona ini menimbulkan efek psiko aktif dan banyak dikonsumsi oleh turis asal Arab.

"Yang banyak mengkonsumsi di sini itu turis Arab sama teman-teman kencannya. Efeknya menimbulkan stimulan psiko aktif, meningkatkan denyut nadi sehingga orang jadi fresh, aktif," ungkap Kepala Humas BNN di salah satu lokasi penemuan Tanaman Khat di Villa Ever Green, Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Jabar, Rabu (1/4/2015).

Stimulan psiko aktif ini dapat menimbulkan euforia, hiperaktif, tidak mengantuk, dan tidak menimbulkan rasa lapar. Namun jika dikonsumsi dalam waktu lama, tanaman Khat dapat mengakibatkan depresi, halusinasi, kelainan psikosis, kanker mulut, stroke hingga kematian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi nggak ngantukkan. Mereka konsumsinya dikunyah, tapi harus satu kantong. Kalau cuma satu genggam nggak berasa. Rasanya sepet dan agak pahit ya," kata Slamet.

Tumbuhan ini awalnya banyak ditemukan di kawasan Arabia dan Afrika Timur. Tanaman Khat tidak memerlukan pupuk sehingga bisa tumbuh sendiri seperti tanaman perdu.

Tanaman Khat beberapa tahun lalu ramai dibicarakan karena banyak ditemukan masyarakat di kawasan Puncak, Bogor. Tidak sedikit warga setempat yang menanam tumbuhan yang dikenal dengan sebutan teh Arab ini. Dari informasi masyarakat, Khat memiliki khasiat untuk meningkatkan vitalitas dan mengobati sakit perut dengan cara mengunyah daunnya hingga didapat air sarinya.

"Kalau orang sini banyak yang gunakan untuk obat diare dan asam urat. Tapi ini kan dilarang ya nggak boleh," Slamet menjelaskan.

Khat bisa menjadi obat diare karena dalam kandungan Katinona atau catha edulis forsk terdapat kadar tanin tinggi. Tanaman Khat di Villa Ever Green sendiri ditanam oleh sang tukang kebun, Pak Agus, yang mengaku mengkonsumsinya setiap hari.

"Pak Agus kan kalau di rumah tukang ngurus sampah, ada yang buang di TPA. Kata Pak Agus, sayang nih ah kalau dibuang, ada banyak. Waktu ditemunin emang udah begini (satu rumpun/tanaman). Akhirnya ditanamanin di sini. Bagus, bisa untuk pagar, udah satu tahunan ditanamnya," ucap Agus di lokasi yang sama.

"Ini makanan Pak Agus tiap hari. Kalau makannya agak banyak emang ada bedanya, jadi nggak cepat ngantuk. Tapi kalau sedikit sih nggak," tutup Agus dengan logat Sunda kental.

(ear/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads