"Ya alasan ekonomi. Saya butuh karena habis sakit," kata Wagiran saat ditemui detikcom di rumahnya di Dusun Karang Gayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Selasa (24/3/2015).
Wagiran menderita sakit diabetes dan baru saja mendapat perawatan di rumah sakit. Tak lama setelah sembuh, dia akhirnya memaksakan dirinya sendiri dan kuda Dewi untuk bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai bangjo mau belok kanan, kuda saya kakinya keserimpet, terus jatuh, berdiri nggak bisa. Saya sendiri mau berdiri nggak bisa, karena kaki saya sakit. Saya ditolong orang banyak, pak polisi, warga," kata Wagiran.
Akibat terjatuh, kaki Dewi mengalami lecet-lecet. Sementara Wagiran, juga mengalami sakit. Akhirnya, Dewi tetap dipaksa berjalan kembali ke kandang yang jaraknya 15 kilometer, meski harus berjalan pelan.
Saat kejadian, Polresta Yogyakarta sempat mengabarkan via twitter bahwa Dewi melahirkan di jalanan. Namun ternyata belum.
Dewi saat ini bunting 8 bulan. Menurut Wagiran, betina itu diprediksi akan melahirkan dua bulan lagi. Dewi bisa bunting setelah menjalani 'kawin' selama tiga kali. Butuh Rp 1 juta sekali kawin bagi Dewi untuk bisa bunting.
Kuda Dewi sudah dirawat oleh Wagiran sejak kecil. Dia memperoleh uang Rp 100.000-Rp 150.000 di hari biasa dan Rp 500.000-Rp 600.00 saat musim liburan dari narik andong. Sementara untuk memberi pakan Dewi, dia harus merogoh kocek Rp 50.000-Rp 60.000.
(mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini