Ical Tolak Rekomendasi Mahkamah Partai untuk Munas Rekonsiliasi 2016

Babak Baru Kisruh Golkar

Ical Tolak Rekomendasi Mahkamah Partai untuk Munas Rekonsiliasi 2016

- detikNews
Selasa, 24 Mar 2015 10:45 WIB
Aburizal Bakrie alias Ical saat menerima tim detikcom (Foto-Grandyos/detikcom)
Jakarta - Konflik di Partai Golongan Karya tak kunjung selesai. Dalam sidang putusan Mahkamah Partai pada 3 Maret lalu direkomendasikan agar Golkar menggelar Musyawarah Nasional rekomendasi paling lambat Oktober 2016. (baca juga:Meutya: 2016 Golkar Harus Lakukan Regenerasi)

Namun Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie (Ical), tegas menolak rekomendasi tersebut.

"Kalau nanti ada Munas rekonsiliasi, ada yang nggak puas, bikin munas lagi? Hahaha, nggak bisa. Munas itu sekali dalam lima tahun," kata Ical dalam wawancara khusus dengan detikcom, Sabtu (21/3/2015) lalu di rumahnya, Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ical mengaku sempat mempertimbangkan rencana Munas rekonsiliasi. Bahkan hal itu sempat dia bahas dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. "Beliau (Akbar Tandjung) mengharapkan munas rekonsiliasi. Cuma saya katakan, belum tentu kubu Agung setuju," kata Ical.

Setelah melalui pembahasan dan kajian, Ical bersama tim lebih memilih melanjutkan dualisme kepemimpinan di Golkar ke pengadilan. Dia berjanji akan menerima apapun hasil keputusan pengadilan.

"Sudahlah selesaikan, kalau pengadilan bilang: Aburizal, lu kalah, ya kalah. Apa susahnya? Udahlah, kalah. Tapi perjuangan sampai akhir dong," kata pria 68 tahun ini.

Lalu apa rencana Ical setelah tak memimpin Partai Golkar?


(erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads