Dua di antara politisi beringin yang menyeberang mendukung kepemimpinan Agung adalah Airlangga Hartarto dan Meutya Viada Hafid. Kepada detikcom, Meutya menegaskan bahwa tak ada aksi pindah gerbong di tubuh Golkar.
"Kita taat azas, tertib pada partai yang memiliki legal standing," kata Meutya saat berbincang dengan detikcom, Senin (23/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya tahun depan Partai Golkar harus menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa untuk menyusun kepengurusan baru. Di ajang Munaslub itulah pihak-pihak yang ingin menjadi calon ketua umum bisa bersaing.
"Saya sarankan pihak yang bertikai sekarang tidak usah maju lagi, biar yang muda-muda saja biar ada regenerasi," kata politisi kelahiran Bandung 3 Mei 1978 ini.
(erd/nrl)