Kisah Pilu Kuda Penarik Delman yang (Tak) Istimewa

Kisah Pilu Kuda Penarik Delman yang (Tak) Istimewa

Rachmadin Ismail - detikNews
Senin, 23 Mar 2015 13:51 WIB
Jakarta -

Pada hari Minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa ku duduk di muka

Itulah penggalan lagu 'Naik Delman' yang terkenal di kalangan anak-anak. Delman digambarkan sebagai sebuah angkutan yang istimewa karena bisa membawa atmosfer menyenangkan bagi siapa pun penumpangnya. Namun sayang, kuda yang menjadi 'pekerja' di angkutan itu tak mendapat tempat yang istimewa.

Delman atau andong kini menjadi angkutan umum sekaligus juga sarana wisata di beberapa kota. Populasinya yang dulu banyak kini memang semakin menyempit. Kalah oleh angkutan umum lain seperti angkot, ojek, hingga bus dan kereta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak jarang, delman kini dituding sebagai biang kemacetan di sejumlah daerah. Keberadaannya pun semakin terpinggirkan.

Kondisi ini rupanya membuat perlakuan terhadap kuda pun menjadi semakin mengkhawatirkan. Ada sejumlah kasus yang menggambarkan bagaimana 'penderitaan' mereka.

Seperti yang terjadi di Yogyakarta, Minggu (22/3) kemarin. Polresta Yogyakarta lewat akun twitternya mengabarkan ada seekor kuda yang melahirkan di Titik Nol, Yogyakarta. Akibatnya, kuda malang itu terkulai lemas di jalanan. Tak diketahui, apakah anak dan ibu kuda itu selamat atau tidak. Yang jelas, muncul dugaan bahwa kuda itu dipaksa bekerja meski sedang bunting. Ini bukan kejadian pertama. Pada tahun 2008, seekor kuda bunting kemudian mati setelah kelelahan bekerja di Malioboro.

Β 



Kisah tragis para kuda di jalan raya juga pernah terjadi di Jl Boulevard Graha Raya, Tangerang Selatan, Banten. Ada seekor kuda berwarna cokelat yang lepas dari kereta, lalu tertabrak mobil. Sang pemilik mobil pun melarikan diri. Darahnya berceceran di jalanan.

Lalu, ada kecelakaan yang melibatkan kuda delman jalur alternatif pantura Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (12/8/2014) lalu. Kuda delman milik Windarto (45) dan Lestari (40) terlibat kecelakaan dengan bus. Windarto, Lestari dan kudanya tewas.

Selain itu, ada 3 orang terluka dalam kejadian di jalur alternatif pantura Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (12/8/2014) siang. Mereka dilarikan ke RSUD Karanganyar, Pekalongan.

Angelina Pane, program manager Animal Friends Jogja, bercerita, perlakuan pemilik pada kuda andong memang mengkhawatirkan. Namun ini lebih disebabkan karena faktor ketikdaktahuan dan masalah ekonomi.

"Mereka memang makin terdesak karena harus bersaing dengan moda transportasi lain. Selain itu ada juga kesulitan dalam urusan peralatan dan pengobatan. Perhatian dari pemerintah juga kurang sekali," terang Ina, begitu dia biasa disapa saat berbincang dengan detikcom, Senin (23/3/2015).

Masalah kesehatan yang biasa dialami kuda andong adalah kuku. Ada beberapa pemilik atau kusir yang tak tahu cara merawat kuku kuda, terutama teknik mengikirnya. Gara-gara masalah itu, kuda kadang terpaksa harus berjalan jinjit, layaknya manusia memakai sepatu berhak tinggi.

"Hal-hal seperti ini kurang diperhatikan. Padahal itu sangat membahayakan bagi kuda," terangnya.

Selain itu, ada juga masalah dalam perawatan kandang kuda. Ada sebagian pemilik yang membiarkan kuda mereka terbenam bersama lumpur dan kotoran. Akibatnya, kuku kuda-kuda tersebut menjadi lembek sehingga bisa mengganggu fisiknya.

Melihat fenomena ini, Animal Friends Jogja pernah membuat pelatihan hingga mengundang pakar dari negara lain. Paguyuban penarik delman pun dilibatkan. Namun sayangnya, nasib kuda-kuda itu tak kunjung juga membaik.

"Kalau Yogya masih mau menjadikan andong sebagai salah satu keistimewaan, maka sudah selayaknya mereka diperhatikan," terang Ina.

Sebetulnya, pemerintah sudah mengatur soal penggunaan hewan sebagai bagian dari pekerjaan. Namun memang sanksi pelanggarannya masih sangat ringan.

Di pasal 540 KUHP, bagi mereka yang menggunakan hewan untuk pekerjaan yang melebihi kekuatannya hanya dipidana 8 hari dan didenda Rp 2.250.

(mad/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads