"Indonesia mengakui kontribusi besar Lee Kuan Yew yang telah turut membangun terwujudnya keamanan dan pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN. Beliau adalah tokoh regional sekaligus internasional yang kita segani. Beliau adalah pemimpin visioner yang berhasil membaca masa depan negaranya dengan melakukan regenerasi kepemimpinan secara tertata. Saya percaya warisan kemajuannya akan terus berlanjut," kata Hanafi kepada detikcom, Senin (23/3/2015).
Hanafi tak menafikan ada kritik terhadap cara tegas dan keras Lee Kuan Yew dalam membangun Singapura. Namun, Lee, lewat Singapura-nya, telah memberi pondasi kokoh bagi ekonomi dan masyarakat ASEAN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mewakili masyarakat Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa dan dukacita yang mendalam atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Kita turut merasa kehilangan sosok hebat dan bermartabat," imbuh Hanafi.
Lee Kuan Yew meninggal dunia pada usia 91 tahun pada Senin (23/3) dini hari, sekitar pukul 03.18 waktu setempat. Sejak 5 Februari lalu, ayah dari PM Singapura Lee Hsien Loong ini menjalani perawatan di Singapore General Hospital (SGH) karena menderita penyakit pneumonia parah.
Rencananya, Lee Kuan Yew akan dimakamkan pada Minggu (29/3) mendatang. Publik diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Lee Kuan Yew, karena jenazah almarhum akan disemayamkan di gedung parlemen Singapura dari Rabu (25/3) hingga Sabtu (28/3) mendatang.
(tor/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini