Rizki bernama lengkap Muhammad Desta Rizki. Ia adalah putra pasangan M Rifani dan Rini, warga Jalan Masjid RT 6, Desa Anggana, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim. Ia merasakan kulitnya terbakar dan mengalami gangguan tulang sejak berusia 8 bulan.
Bocah kelas 6 SDN 007 Desa Aggana ini didiagnosa oleh dokter mengidap penyakit psoriasis, yakni penyakit autoimun yang menyerang kulit. Selain itu, kedua lutut kakinya susah diluruskan. Tulang tangan dan kakinya menonjol. Sendi leher, tangan dan kakinya kaku sehingga susah digerakkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibunya, Rini Rohani, terpaksa memutuskan untuk berhenti bekerja di tempat Rizki sekolah sebagai staf bagian umum. Ia siaga di rumah dan membersihkan keringat dari tubuh Rizki agar kulit anaknya bersih. "Kata dokter, ini salah satu penyakit langka," kata Rini di rumahnya, Minggu (15/3/2015).
Rini memberikan obat hingga salep kulit sesuai anjuran dokter, tapi penyakit yang diderita putranya tak kunjung sembuh. Bahkan, penyakit itu mulai menyerang kuku, sendi tangan, dan kaki. Rizki mulai kesulitan bergerak sehingga dia harus dibopong orangtuanya jika mau ke kamar mandi.
Rizki menjalani perawatan rutin di RSUD AW Syahranie. Seminggu dua kali, ayahnya, Rifani membawa buah hatinya ke rumah sakit dengan berbekal kartu BPJS. Rizki juga menjalani terapi penyinaran. Namun kondisinya tak menunjukkan kemajuan.
Berbagai upaya terus dilakukan orang tua Rizki untuk kesembuhan , termasuk dengan mencoba pengobatan alternatif di kota Bontang hingga ke Banjarmasin, namun tetap tak membawa hasil.
Kini oleh dokter yang menangani Rizki disarankan agar pengobatan dilanjutkan ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. Namun keluarga kebingungan soal biaya. Rifani bekerja sebagai sekuriti, sedangkan istrinya kini hanya sebagai ibu rumah tangga.
"Barang berharga di rumah sudah kami jual. Semoga cukup untuk mengantarkan Rizki berobat," tambah Rini.
Rizki merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Kakak dan adiknya normal. Rizki masih bersekolah di SDN 007, tak jauh dari rumahnya. Namun dia hanya bisa duduk di bangku ketika teman-temannya bermain di sela jam istirahat.
(try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini