Kisruh RAPBD 2015 dan dana siluman Rp 12,1 triliyn memang membuat hubungan antara Ahok dan DPRD memanas. Sempat dimediasi oleh Kemendagri pada Kamis (5/3/2015) lalu, masalah baru justru muncul. Mediasi menemui jalan buntu dan anggota DPRD DKI justru mengeluarkan umpatan kasar hingga akhirnya dilaporkan ke polisi oleh LBH Pendidikan. Sejumlah anggota DPRD DKI pun balas mempolisikan Ahok ke Bareskrim Mabes Polri.
Keberjalanan Tim Angket yang dibentuk untuk menyelidiki masalah anggaran ini pun melebar. Seolah tak puas setelah memeriksa Badan Anggaran DPRD DKI, konsultan e-budgeting Pemprov DKI, dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Tim Angket yang dipimpin oleh politikus Hanura Ongen Sangaji ini lalu mau memanggil Veronica.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pria yang akrab disapa Toto ini, Ahok maupun keluarganya tidak perlu khawatir dengan pemanggilan tersebut. Justru, itu bisa menjadi jalan untuk buka-bukaan bahwa tidak ada yang janggal dan akhirnya bisa menjadi bumerang bagi DPRD sendiri.
"Tidak perlu khawatir. Hak angket ini justru bisa membuat tabir terbuka daripada ada tuduhan sepihak ke Ahok pribadi maupun keluarga Ahok," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika ini.
Veronica rencananya akan dipanggil pada Senin (16/3) mendatang. Anggota Tim Angket Tubagus Arif mengatakan bahwa ibu 3 anak itu dipanggil untuk menjelaskan kehadirannya di rapat CSR bersama SKPD Pemprov DKI.
(imk/jor)